Mohon tunggu...
Tengku Akhyar
Tengku Akhyar Mohon Tunggu... wiraswasta -

hidup merdeka atau mati syahid

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ngotjoleria Bahas Soal Harga Mati ”NKRI”

4 Januari 2010   08:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selam semua negeri ngotoleria, pengumuman belakangan ini banyak yang membicarakan soal harga yang sudah mati. Pusing dech mikirinya. Apa sih sebenarnya yang diributkan, bakannya bersyukur malah pada ribut. Baginda ASA sendiri juga ikut-ikutan pening soal harga yang sudah mati ini. Permaisuri inge juga, tapi selir siska kayaknya gak ikutan tuh, karena selir siska ada misi sendiri, yang konon katanya ingin menggulingkan permaisuri inge. Baginda ASA bertanya, B ASA : ”akhyar, harga mati itu apaan sich., ” Saya : ”hahahaha baginda ini apaan sich, mau uji saya ya, karena negeri tetangga lagi ribut soal harga,” ” B ASA : ” iya, saya bukan nguji tapi saya betul-betul gak tau” Hahaha memang sebanarnya sampai hari ini kayaknya baginda masih error, kabanyakan makan GURITA malam tahun baru, hehehehe Saya : ” begini baginda, harga mati itu terdiri dari dua suku kata, yaitu ”Harga dan Mati” Mbah joko sembung dan kang ibeng malah berebutan menjawab Mbah :” begini baginda, harga itu ya harga, kalo mati ya is ded. Hahahahahahhahahah Eeeee kang ibeng malah ketawa mendengar jawaban mbah, karena kang ibeng katawa agak kalamaan jadinya baginda ASA bertanya sama kang ibeng. B ASA : ibeng kamu kok katawa nampa gigi, kalo kamu apa jawabannya Kang ibeng : saya ketawa karena sebelum mbah joko sembung menjawab dia tanya ke saya jawabannya apa. Jadi saya jelaskan kedia, eeee rupanya mbah joko sembung menjawab dengan jawaban yang saya berikan. Akhirnya baginda ASA bertanya ke saya. B ASA : akhyar menurut kamu apa? Saya : begini baginda, Harga itu satuan dari nilai sebuah barang, sedangkan Mati berart kalo dipake ke haga, ya gak ada tawar menawar lagi. Seperti NKRI Harga MATI jadi gak ada lagi istilah kata mau pisah. B ASA : oeee begitua bayu caya faham. Akhirnya saya dapat nilai tambah dari Baginda ASA, hehehehhe karena kecakapan saya dalam menjawab. Tapi kapan ya jadi pengeran brrrrrrrrrrrrrrrrrrrr Pesan : Semestinya kita gak ribut disini dong soal yang seperti FTR atau apa lah. Yang penting kedepan NKRI lebih maju dan bermartabat. Saya berdoa kepada ALLAH SWT semoga kasus ”Bang siantury” menjadi akhir dari derita rakyat ini AMIN ya Rabbal’alamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun