Revolusi Industri 4.0 yang tengah dirasakan dan diyakini mampu meningkatkan kualitas hidup populasi dan tatanan kehidupan di seluruh dunia dan diprediksi akan membuat perubahan sosial dan pergeseran segi bisnis. Produktivitas dan efisiensi merupakan afeksi jangka panjang yang akan dirasakan dalam revolusi industri digital ini, maka dari itu perusahaan harus bisa memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat ini untuk dapat meraih tingkat efektivitas suatu produksi dan konsumsi yang lebih tinggi dan juga pengembangan ke pasar-pasar baru.
Dengan hadirnya teknologi seperti kecerdasan sintetis (tiruan), internet dan mesin otomatis bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa mengubah konsep perusahaan, pola piker individu yang tercipta karena revolusi industri 4.0 ini. Pada era revolusi industri 4.0 ini mulai dari industri transportasi hingga ritel dan perbankan akan bersaing memasukkan inovasi teknologi ke dalam proses operasionalnya karena pada dasarnya, perusahaan akan kalah saing andai kalah canggih dan cepat teknologinya.
Kendatipun seperti itu, studi menunjukkan bahwa teknologi kecerdasan buatan akan mengesampingkan bahkan menghilangkan beberapa pekerjaan sekaligus menghadirkan permintaan keterampilan dan pekerjaan baru. Beberapa pakar mengemukakan pendapatnya tentang pekerja yang memahami teknologi akan dihargai dengan upah yang besar dan pekerja yang tidak memahami teknologi akan tertinggal.
Revolusi industri 4.0 yang memiliki ciri perpaduan teknologi yang tidak menggambarkan kejelasan batas antara biologis, digital dan fisik yang ditandai hadirnya beberapa terobosan teknologi baru di berbagai bidang diantaranya adalah kecerdasan buatan, robotika, pendidikan, ekonomi dan lainnya. Pemanfaatan dan pengolahan data yang masif merupakan faktor penting atau utama yang melandasi terobosan-terobosan tersebut. Kini data telah berevolusi menjadi senjata dalam memenangi persaingan dalam berbagai bidang bukan hanya sebagai faktor pelengkap saja.
Sebagai salah satu Negara besar didunia Indonesia mempunyai potensi sebagai penghasil dan pengguna data yang begitu luas dan besar. Karena tidak sulit bagi masyarakat Indonesia menemukan bukti dari pemanfaatan data dan teknologi yang masif atau murni lantaran dapat dijumpai dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang dirilis oleh World Economic Forum (Future of jobs) didapat ada beberapa teknologi yang ramai diperbincangkan pada tahun 2018-2022 seiring berjalannya revolusi industri 4.0 ini. Berikut beberapa teknologi yang akan mendominasi:
High Speed Mobile internet
Koneksi internet yang cepat pada perangkat mobile ini merupakan pondasi utama yang ada di era revolusi industri 4.0. Dan saat ini kita masih menggunakan jaringan 4G yang memiliki kecepatan koneksi yang cukup mumpuni akan tetapi belum merata dalam penggunaannya. Terlepas dari itu, perkembangan jaringan 5G sudah mulai dicanangkan dan akan diterbitkan untuk perangkat mobile pada tahun 2019-2020.
Pada tahun 2020 diprediksi akan menjadi waktu yang ideal bagi Indonesia untuk mengaplikasikan infrastruktur jaringan 5G karena dibutuhkan waktu bagi pelaku industri untuk mempertimbangkan proses penataan peraturan dan juga edukasi ke masyarakat yang sesuai era industri 4.0.
Kecerdasan buatan
Merupakan analisis tentang bagaimana cara membuat komputer yang dapat melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh manusia dan diharapkan bisa lebih baik dari manusia itu sendiri. Kecerdasan buatan ini bisa dikatakan komputer yang lebih terkomputerisasi dengan ditanamkannya kecerdasan layaknya manusia atauapun melebihi. Salah satu bentuk keberadaan kecerdasan buatan di era industri 4.0 adalah pemanfataan robot hidrolik dalam perangkaian sebuah mesin mobil sehingga membuat perakitan menjadi lebih mudah.