Para antusias otomotif pasti sudah tidak asing lagi nih dengan yang namanya karburator atau fuel injection, terutama di kalangan komunitas motor pasti sangat tidak asing dengan yang namanya karburator. Tapi pernah tidak sih kepikiran, mengapa di kalangan motor masih banyak yang menggunakan karburator tapi di mobil sudah tidak ada lagi ya?.
Yuk, simak lebih lanjut, karena disini akan dikupas tuntas apa itu sistem karburator dan injeksi, apa saja perbedaannya, dan mengapa lebih banyak dipakai di kendaraan beroda dua dibandingkan roda empat.
1. SISTEM KARBURATOR
Karburator biasanya adalah salah satu komponen mesin yang sangat mudah untuk dimengerti. Pada dasarnya, sebuah karburator bekerja dengan menggunakan prinsip Bernoulli, di mana saat suatu fluida semakin cepat bergerak, tekanannya akan menurun, dan sebaliknya.
Untuk menjalankan mesin, diperlukan tiga elemen: udara, bahan bakar, dan sumber panas. Karburator berfungsi sebagai pengontrol yang mencampurkan udara dan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran. Prinsip Bernoulli memainkan peran penting dalam proses ini.
Udara mengalir melalui karburator menuju ruang pembakaran melalui tabung Venturi, yang bertugas mempercepat aliran udara. Ketika udara dipercepat, tekanan dalam tabung Venturi menurun, yang mengakibatkan bahan bakar di karburator naik dan mencampur dengan udara sebelum memasuki ruang pembakaran untuk pembakaran.
2. SISTEM FUEL INJECTION
Fuel Injection, di sisi lain, adalah alternatif yang lebih modern. Sistem ini "mensuntikkan" bahan bakar yang sudah diatur dengan presisi ke dalam aliran udara. Ada dua jenis sistem fuel injection: mekanik dan EFI (Electronic Fuel Injection). EFI, dengan unsur elektroniknya, membuat pengaturan rasio udara dan bahan bakar menjadi lebih konsisten dan dapat diatur sesuai dengan kondisi dan preferensi pengguna. Fuel injection dapat dibagi lagi menjadi dua: direct fuel injection (langsung ke ruang bakar) dan indirect fuel injection (melalui manifold masukan).
3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING SISTEM
- Efisiensi : Secara keseluruhan, fuel injection umumnya lebih efisien daripada karburator. Ini disebabkan oleh kemampuan fuel injection untuk mengatur rasio bahan bakar dan udara secara lebih konsisten sesuai dengan berbagai kondisi.
- Kesederhanaan :Â Karburator lebih sederhana dalam hal pengaturan dan perawatan dibandingkan dengan fuel injection. Pengaturan karburator relatif mudah, sementara fuel injection memerlukan teknologi elektronik yang lebih kompleks.
- Distribusi Bahan Bakar dalam Udara :Â Karburator cenderung memberikan distribusi bahan bakar yang lebih merata dalam udara, sementara fuel injection yang menyuntikkan langsung bahan bakar bisa menghasilkan distribusi yang kurang merata.
- Emisi :Â Fuel injection lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan karburator.
Setelah melihat keunggulan dan kekurangan dari kedua sistem tersebut masih muncul sebuah pertanyaan, mengapa masih banyak sepeda motor yang menggunakan karburator dibandingkan mobil?. Mungkin jawaban dari pertanyaan tersebut tidak serumit yang dibayangkan. Salah satu alasan utamanya adalah regulasi emisi yang lebih ketat pada mobil, termasuk dalam emisi gas buangan, gas uap bahan bakar, dan gas buangan buatan. Mobil umumnya memiliki mesin yang lebih besar dan berkontribusi lebih besar terhadap emisi. Ini membuat mobil harus memenuhi standar emisi yang lebih ketat, yang fuel injection dapat lebih mudah penuhi. Selain itu, penggunaan sepeda motor lebih sedikit kontribusinya terhadap emisi gas rumah kaca dan polusi udara secara keseluruhan.