PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
                                                  FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
                                           UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
                                                               2023
                                                                      BAB 1
                                                                PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
      Perubahan sosial dan modernisasi adalah fenomena yang kompleks dan luas dalam masyarakat kontemporer. Masyarakat di seluruh dunia mengalami perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk struktur sosial, nilai-nilai budaya, pola hubungan sosial, teknologi, dan ekonomi. Modernisasi mengacu pada proses di mana masyarakat bergerak dari kondisi tradisional ke kondisi yang lebih modern, seringkali ditandai oleh perkembangan teknologi, urbanisasi, dan perubahan nilai-nilai.
      Perubahan sosial dan modernisasi membawa konsekuensi dan tantangan yang kompleks bagi masyarakat. Di satu sisi, perubahan sosial dan modernisasi dapat membawa kemajuan dalam hal pembangunan ekonomi, peningkatan kualitas hidup, akses terhadap informasi, dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain, perubahan sosial dan modernisasi juga dapat menyebabkan konflik sosial, pergeseran nilai-nilai tradisional, ketimpangan sosial, hilangnya identitas budaya, dan ketidakadilan.
      Selain itu, perubahan sosial dan modernisasi tidak terjadi secara seragam di semua masyarakat. Terdapat perbedaan antara masyarakat yang mengadopsi modernisasi dengan cepat dan masyarakat yang mengalami resistensi terhadap perubahan tersebut. Beberapa kelompok masyarakat mungkin menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan, sementara kelompok lain mungkin mengambil keuntungan dari perubahan tersebut.
      Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak dan implikasi perubahan sosial dan modernisasi dalam konteks sosial, budaya, dan ekonomi. Mempelajari perubahan sosial dan modernisasi membantu kita dalam memahami bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan, bagaimana perubahan tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari individu dan kelompok, serta bagaimana meminimalkan dampak negatif dari perubahan tersebut dan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan.
      Dengan pemahaman yang mendalam tentang perubahan sosial dan modernisasi, kita dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul, mengembangkan kebijakan yang lebih efektif, dan merancang strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan dan peluang yang muncul dari perubahan sosial dan modernisasi.
B. Â Rumusan Masalah
1. Â Apa sebenarnya peran yang bisa diisi oleh para sosiolog dalam suatu masyarakat yang selalu berubah-ubah dengan cepat, atau masyarakat yang sedang membangun seperti Indonesia?
2. Semua orang bersepakat bahwa kehidupan sosial tidaklah statis, melainkan selalu berubah secara dinamis. Malah konsep perubahan sosial sempat diberi makna intuitif dan sebagai suatu mitos belaka. Mengapa konsep perubahan sosial masih terlihat problematic?
3. Â Jelasan mobilitas sosial dan komposisi penduduk?
4. Apa definisi perubahan sosial?
5. Pengaruh modernisasi terhadap perubahan sosial pada zaman sekarang?
C. Tujuan Masalah
 karya tulis ini dibuat untuk memahami perubahan sosial dan modernisasi yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat. perubahan sosial yang selalu berubah-ubah karena zaman secara dinamis dan mobilitas sosial yang beraneka ragam diterapkan ke dalam lingkup sosial negara Indonesia serta penjabaran efek positif dan negatif tentang modernisasi terhadap perubahan sosial.Â
Â
                                                                        BAB 2
                                                                    PEMBAHASAN
A. Peran Sosiolog dalam suatu Masyarakat
      Ada empat peran yang bisa diisi oleh sosiolog, meliputi, sosiolog sebagai konsultan kebijakan, ahli riset , praktisi dan guru. Penulis akan menjabarkan peran-peran yang diberikan kepada masyarakat.
1. sosiolog sebagai konsultan kebijakan.
      - memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang berkemungkinan terjadi karena setiap kebijakan bersifat prediksi.
      - Kebijakan diambil dengan harapan menghasilkan pengaruh yang diinginkan.
      - Contohnya, apakah menggusur pedagang kaki lima di suatu tempat untuk dijadikan taman kota adalah keputusan yang tepat sasaran?
2. Sosiologi sebagai Ahli Riset.
      - Sosiolog berfokus pada pengumpulan dan penggunaan data dengan melakukan riset ilmiah.
      - Bertujuan mencari data kehidupan sosial masyarakat
      - Data itu kemudian dikelola menjadi karya ilmiah yang berguna dalam pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah sosial di masyarakat.
      - Contohnya : bagaimana cara meningkaatkan karakater anak muda (Gen Z) si tengah era globalisasi.
3. Sosiolog sebagai Praktisi.
      - Terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat
      - Sosiologi bekerja sebagai ilmuwan terapan yang terus memperhatikan nilai-nilai kebudayaan dan karakter bangsa yang dibahasnya karena keduanya disebut nilai ideal.
      - Menggunakan pengetahuan ilmiah dalam mencari nilai-nilai tertentu seperti efisiensi kerja, efektivitsd program atau kegiatan masyarakat.
      - Contohnya : kegiatan gotong royong dilingkungan sekitar agar tidak terkikis oleh budaya luar.
4. Sosiolog sebagai guru
      - berperan dalam mengajarkan dan mengembangkan sosiologi sebagai ilmu di berbagai bidang dengan memberikan contoh-contoh yang tepat di masyarakat.
      - Contohnya : Kegiatan pembelajaran yang diterapkan setiap sekolah[1]. Â
Â
Â
Â
B. Konsep Perubahan Sosial
Â
      Menurut Prof. Selo Soemardjan, perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakata di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilakunyaa di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Â
      Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat. Dari pengertian diatas terpaaprkan perubahan sosial yang berubah adalah struktur dan sistem sosialnya.Â
     Menurut William F. Ogburn dan Moore(2002), perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat yang meliputi unsur-unsur kebudayaan bersifat material maupun immaterial.
Â
Menurut Seokanto (1990), perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan, yang mempengaruhi sistem sosialnya.
Â
Â
C. Mobilitas Sosial dan Komposisi penduduk
Â
      Dikutip dari Ruangguru_ Mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok ke status sosial lain dalam masyarakat. Hasil dari perpindahan status sosial bisa menjadi lebih tinggi, rendah, atau sederajat.
Â
      Bentuk mobilitas sosial terbagi menjadi empat bentuk yang didasari pada pengaruh-tidaknya hasil perpindahan status sosial yang dialami dengan derjat sosial yang dimiliki.
Â
1. Mobilitas sosial verticalÂ
Â
      Perpindahan status sosial yang terjadi bisa menjadi lebih tinggi (naik) maupun rendah (turun). Maka dapat diartikan mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok ke status sosial lain yang tidak sederajat dari sebelumnya.
Â
2. Mobilitas Sosial Horizontal
Â
      Mobilitas yang perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau kelompok tidak akan mengubah derajat sosialnya atau bisa dikatakan tetap sejajar atau sama seperti sebelumnya.
Â
Â
3. Mobilitas Antargenerasi
Â
      Perpindahan kedudukan sosial yang dialami seseorang dengan melibatkan perbedaan generasi di dalamnya. Sama seperti mobillitas pertama, mobilitas sosial antargenerasi ini bisa naik dan turun artinya dalam satu kelompok bisa mempunyai kedudukan yang semakin tinggi atau rendah di masyarakat.
Â
4. Mobilitas Sosial Intragenerasi
Â
      Perpindahan kedudukan sosial yang terjadi pada generasi yang sama. Misalnya, saat ini kamu duduk di kelas 10 SMA. Kamu adalah anak yang pintar, sehingga kamu bisa mengikuti jalur akselerasi di sekolah. Saat kenaikan kelas, kamu langsung duduk di kelas 12. Dari sini, kamu sedang mengalami mobilitas intragenerasi karena mengalami perpindahan kedudukan sosial pada generasi yang sama, yaitu teman-temanmu sekelasmu di kelas 10.
Â
Â
5. Faktor pendorong Mobilitas Sosial
Â
- Faktor Struktural
Â
      Faktor yang berkaitan dengan kesempatan seseorang untuk menempati sebuah kedudukan serta kemudahan untuk mendapatkannya.
Â
- Faktor Individu
Â
      Faktor yang terkait dengan kualitas individu yang ternilai dari sikap, pengetahuan dan keterampilan ini dapat diasah dari berusaha menempuh pendidikan yang tinggi meskipun sampai saat ini, pendidikan masih dianggap sebagai social elevator / sarana yang bisa membuat orang menjadi pribadi berkualitas serta meningkatkan status sosialnya di masyarakat.
Â
- Faktor Ekonomi
Â
      Kondisi ekonomi yang baik menjadikan masarakat lebih mudah memperoleh modal, pendidikan bahkan kesempatan yang baik. Tapi, kalau kondisi ekonomi buruk, masyarakat akan mendapatkan kesempatan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhannya dan mobilitas sosial tak akan pernah tercapai.
Â
- Faktor Politik
Â
      Faktor yang bergantu oada situasi politik suatu negara, ini berpacu pada keadaan negara yang tidak stabil akan mempengaruhi kondisi keamanannya. Dengan begitu, ketersediaan dan kemudahan dalam bekerja akan baik sehingga masyarakat mampu melakukan mobilitas sosialnya.
Â
- Faktor Kependudukan
Â
      Menurut BPS jumlah penduduk Indonesia hampir bertambah dari waktu ke waktu. Masalah kependudukan ini akan mendorong individu dan pemerintah untuk menyarankan agar bermigrasi ke daerah lain agar mobilitas sosial bisa terjadi.
Â
6. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Â
- Kemiskinan
Â
      Masyarakat yang mengalami kemiskinan akan kesulitan mencapai status sosial tertentu. Salah satu penyebabnya karena rendahnya pendidikan menyebabkan rendahnya kualitas umber daya manusia. Akibatnya, persaingan skill untuk mendapatkan pekerjaan menjadi sulit dan berpeluang kecil untuk didapat..
Â
- Diskriminasi
Â
      Perilaku membedakan seseorang karena alasan beda bangsa, agama, ras, suku dan golongan yang mengakibatkan timbuknya konflik akan bisa menghambat mobilitas sosial.
Â
- Stereotip Gender
Â
      Sama seperti diskriminasi, stereotip gender juga membedakan karakteristik dan posisi sosial laki-laki dan perempuan, seperti pandangan bahwa laki-laki mempunyai derajat lebih tinggi daripada perempuan di dalam lingkup sosial, dimana pandangan ini salah karena meskipun perempuan, tetap mempunyai keempatan mendapatkan mobilitas sosial yang setara dengan laki-laki.
Â
Â
D. Definisi Perubahan Sosial
Â
      Definisi umum dari Perubahan Sosial dalam ilmu sosiologi mekanisme dalam struktur sosial yang ditandai dengan perubahan budaya, aturan perilaku , organisasi sosial serta sistem nilai. Ada juga pendapat para pakar mengenai definisi perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, berikut adalah pendapatnya;
Â
1. William F. Ogburn
Â
      Beliau berteori, ruang lingkup perubahan sosial terdiri dari unsur-unsur kebudayaan baik bersifat materialis dan juga immaterialis. Fokusnya ialah pengaruh besar unsur material terhadap immaterial.
Â
2. Kingsley Davis
Â
      Davis mengutarakan bahwa perubahan sosial sebagai wujud perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi suatu masyarakat.
Â
3. Samuel Koening
Â
      Perubahan sosial yang merujuk kea rah modifikasi dalamm  pola kehidupan manusia, yang terjadi karena sebab internal dan eksternal mengakibatkan perubahan itu.
Â
4. Parsudi Suparlan
Â
      Perubahan sosial adalah wujud perubahan dalam struktur sosial dan pola hubungan sosial. Sistem yang dimaksud adalah politik, kekuasaan, hubungan, keluarga dan kependudukan.
Â
5. Hans Garth dan C. Wright Mils
Â
      Mereka menjelaskan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi baik kemunculan, perkembangan bahkan kemunduran dalam kurun waktu tertentu terhadap tatanan yang meliputi struktur sosial.
Â
6. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Â
      Perubahan sosial  adalah suatu hal yang tetap selalu ada dalam alam semesta.
Â
7. Selo Soemardjan
Â
      Definisi perubahan sosial menurut beliau, perubahan lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang berpengaruh pada sistem sosialnya yang mencakup nilai-nilai sikap dan pola perilaku individu ketika terjun ke lingkungan masyarakat.
Â
 Â
Â
E. Pengaruh Modernisasi terhadap Perubahan Sosial era Sekarang.
Â
 1. Pengaruh Positif  modernisasi terhadap perubahan sosialÂ
 Â
a. Pengembangan IptekÂ
pengaruh modernisasi  ilmu pengetahuan akan mengubah proses pola pikir seseorang. Dengan masuknya teknologi maju, akan membantu pekerjaan yang masih dilakukan secara konvensional (tenaga manusia) contohnya, robot yang bisa melayani pelanggan dalam restoran cepat saji.
b. Bisa merubah tata nilai sikap manusia
Dengan adanya modernisasi membuat masyarakat bisa berpikir secara rasional dan ilmiah, yang mungkin awalnya masih berpikiran tidak rasional. Pemikiran tidak rasional cara berpikir yang tidak berdasarkan dengan suatu akal maupun logika.Â
Tetapi akan lebih menggunakan emosi, dan menghalalkan segala cara atau lainnya.Â
Namun, jika seseorang sudah berpikir ilmiah atau rasional maka bisa saja akan merubah suatu tata nilai dan sikap sehari harinya masyarakat tersebut dalam sosial budaya.Â
c. Memperkuat kesatuan dan persatuan di Masyarakat
Kita mesti ingat bahwa karakteristik manusia moder adalah punya sikap yang terbuka, dan menerima masukan atau saran dalam segala bentuk perubahan.Â
Akan lebih menghargai karya, prestasi dan punya orientasi yang mengarah kepada masa depan.Â
Dengan hal itulah manusia moder akan mudah dalam melakukan interaksi, komunikasi di dalam masyarakat.Â
Nah dalam proses interaksi dan komunikasi yang lancar ini lah dapat memberikan hubungan yang kuat untuk menuju kearah persatuan dan kesatuan di masyarakat.
Â
2. Pengaruh Negatif  Modernisasi terhadap Perubahan Sosial
Â
a. Akan Meningkatkan tindakan kriminalitas di  Masyarakat
Perkembangan dan kemajuan dalam hal ini modernisasi akan membuat munculnya berbagai tindakan kriminalitas atau kejahatan di masyarakat.Â
Sebut saja pencurian, perampokan, dan tindakan kriminal lainnya. Semuanya bisa saja terjadi akibat pengaruh modernisasi tersebut di masyarakat.
b. Kurangnya rasa bangga pada produk dalam negeri sendiri
Dengan adanya modernisasi di masyarakat membuat setiap individu memiliki kesempatan yang bebas dalam memilih produk.
Maka bisa saja masyarakat lokal tidak bisa menghargai dan menggunakan atau bangga terhadap produk dalam negeri.Â
Mungkin saja karena harga yang mahal atau kualitas yang bahan berbeda, sehingga masyarakat lebih menyukai produk luar negeri.
c. Menimbulkan gejala sosial dalam keluarga  Â
Modernisasi juga akan membawa dampak negatif bagi keberlangsungan suatu keluarga. Karena dengan adanya modernisasi bisa saja membawa gejala dan masalah sosial.
Sebut saja seperti pengaruh media sosial yang membuat ruang interaksi dan komunikasi di dalam keluarga cenderung kaku dan tidak cair seperti biasanya.Â
Misalnya ketika berkumpul malah asiik sendiri bermain smartphone yang membuat kerenggangan yang berdampak negatif juga di keluarga.Â
Â
Â
                                                                       BAB 3
Â
                                                                   KESIMPULAN
Kesimpulan:
Perubahan sosial yang terjadi sebagai akibat dari modernisasi adalah fenomena yang kompleks dan beragam. Proses modernisasi telah membawa pergeseran dalam nilai, norma, struktur sosial, pola pikir, dan gaya hidup di masyarakat kontemporer.
Perubahan nilai dan norma sosial terjadi sebagai hasil dari interaksi antara generasi yang lebih tua dan generasi yang lebih muda. Konflik dan ketegangan sering muncul karena perbedaan dalam penerimaan terhadap nilai-nilai tradisional versus nilai-nilai baru yang dibawa oleh modernisasi. Pemuda cenderung lebih terbuka terhadap pengaruh budaya global, sementara generasi tua mungkin lebih melestarikan nilai-nilai lokal. Perubahan ini menciptakan pergeseran dalam pola perilaku dan hubungan sosial di masyarakat.
Modernisasi juga berdampak pada struktur sosial. Masyarakat tradisional dengan hierarki yang kuat dan peran yang jelas berubah menjadi struktur yang lebih egaliter dan terfragmentasi. Perubahan ini mencakup perubahan peran gender, di mana wanita mendapatkan akses yang lebih luas terhadap pendidikan dan lapangan kerja. Selain itu, modernisasi juga mengubah struktur ekonomi, dengan peralihan dari sektor pertanian ke sektor industri dan layanan.
Perubahan dalam pola pemikiran dan gaya hidup individu juga merupakan dampak modernisasi. Teknologi informasi dan media massa telah mempengaruhi cara orang berkomunikasi, berinteraksi, dan mendapatkan informasi. Akses mudah terhadap internet dan media sosial telah menghubungkan masyarakat secara global, tetapi juga menghadirkan tantangan baru seperti penyebaran berita palsu dan masalah privasi online.
Namun, perubahan sosial dan modernisasi juga membawa tantangan. Ketimpangan sosial semakin meningkat karena beberapa kelompok masyarakat lebih mampu beradaptasi dengan modernisasi daripada yang lain. Perubahan lingkungan juga menjadi isu yang kritis, dengan dampak negatif modernisasi seperti polusi, deforestasi, dan perubahan iklim. Selain itu, modernisasi sering kali mengancam identitas budaya, ketika nilai-nilai dan tradisi lokal terancam tergeser oleh budaya populer global.
Untuk menghadapi tantangan ini, masyarakat perlu mengembangkan strategi yang inklusif dan berkelanjutan. Penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan pemimpin masyarakat untuk bekerja sama dalam mempromosikan pendidikan yang memadai, pemahaman lintas budaya, dan perlindungan lingkungan. Partisipasi aktif dari semua anggota masyarakat juga diperlukan untuk menciptakan perubahan yang positif dan menangani dampak negatif dari modernisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H