Mohon tunggu...
Akhsani Taqwim
Akhsani Taqwim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa biasa yang ingin lulus 7 semester

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Toxic Masculinity yang Dipelihara dalam Iklan Rokok

27 Desember 2022   17:10 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:23 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scene 2. (Sumber: Youtube Gudang Garam)

Adapun beberapa sifat dan ciri-ciri maskulinitas yang terdapat pada iklan Gudang Garam itu merepresentasikan bentukan makna baru bahwa maskulinitas harus memenuhi kriteria gambaran laki-laki yang gagah, berbadan atletis, mampu melakukan apa saja, dan lelaki yang memegang hak kuasa atas segala pilihannya. 

Iklan Gudang Garam merupakan iklan media televisi yang mengkonstruksi makna baru bahwa pria yang memiliki selera harus memenuhi representasi-representasi maskulinitas yang digambarkan dalam iklan.

Berdasarkan beberapa poin-poin maka kesimpulan dalam iklan tersebut adalah :

  • Representasi maskulinitas yang ditampilkan dalam iklan rokok “Gudang Garam International – Jungle” dibagi dalam dua representasi yakni penampilan fisik maskulin yang diperlihatkan dan beberapa pakaian pendukung yang melambangkan maskulin.
  • Representasi penampilan laki-laki ideal dalam iklan rokok “Gudang Garam International – Jungle” adalah kekar, tinggi, memiliki kumis tipis, berhidung mancung, dan gaya rambut model slicked side undercut.
  • Representasi pendukung yang menggambarkan maskulinitas dalam iklan rokok “Gudang Garam International – Jungle” adalah yaitu meliputi sifat pemberani, agresif, memiliki kekuatan, stylish.
  • Representasi yang ingin ditunjukkan pada iklan rokok “Gudang Garam International : Jungle” ingin menunjukkan bahwa laki-laki memiliki cita rasa macho serta menunjukkan image laki-laki yang berani, agresif, kuat, dan fashionable.

Untuk menjelaskan representasi maskulin yang ditampilkan pada iklan “Gudang Garam International – Jungle” dengan analisis sebagai berikut :

 Scene 1. (Sumber: Youtube Gudang Garam)
 Scene 1. (Sumber: Youtube Gudang Garam)

Tujuan dimunculkannya scene ini memperlihatkan bahwa, seorang laki-laki yang tampak berbadan atletis dan kekar memasuki hutan untuk melakukan petualangannya. Dengan pakaian baju yang cukup ketat. Kegiatan dalam adegan ini cukup menggambarkan representasi “kejantanan” yang diperlihatkan.

Scene 2. (Sumber: Youtube Gudang Garam)
Scene 2. (Sumber: Youtube Gudang Garam)

Pada scene berikutnya penonton diperlihatkan bagaimana seorang laki-laki mampu meng-generalisir rasa ketakutan, dengan kekuatan yang dimiliki, laki-laki diikuti dua hewan buas yakni harimau dan elang. Kedua hewan tersebut digunakan sebagai symbol kegagahan, kekuatan, kecepatan, agresif, dan pemberani.

Scene 3. (Sumber: Youtube Gudang Garam)
Scene 3. (Sumber: Youtube Gudang Garam)

Penanda dalam adegan terakhir ini menunjukkan bahwa laki-laki akan dianggap maskulin jika memiliki sejumlah karakteristik yang memenuhi ‘standar’ kelakian-lakian. Salah satunya terkait dengan pakaian yang ‘elegan’ lalu mampu menjinakkan hewan buas seperti jaguar hitam yang ada dibelakang laki-laki itu. Postur tubuh juga dijadikan sebagai ikon dari maskulinitas seorang laki-laki.

Beberapa unsur penunjukkan Toxic Masculinity dan budaya populer dalam iklan ini ditunjukkan pada pakaian, gaya rambut, hidung mancung, dan mata kecoklatan. Beberapa hal itu, memberikan kesan macho dan juga elegan untuk mencitrakan gambaran pria maskulin. Pengaruh dari iklan tersebut membuat tuntutan untuk semua laki-laki harus memiliki penampilan yang menarik. Hal ini menyebabkan adanya kebutuhan baru yang dimiliki oleh laki-laki untuk menunjang penampilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun