Mohon tunggu...
Sulastin Akhodiyah
Sulastin Akhodiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

segala sesuatu yang tidak membuatku mati, maka akan membuatku semakin kuat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dalam Pandemi

15 Mei 2022   16:00 Diperbarui: 15 Mei 2022   16:05 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan model pembelajaran yang diterapkan pada masa pandemic tentu saja memberikan dampak besar dalam perkembangan perubahan Pendidikan anak, yang harus menuntut anak untuk belajar secara mandiri tanpa adanya bimbingan dan pengawasan secara langsung dari seorang guru seperti halnya didalam kelas, yang dapat berpotensi mengurangi kualitas dari Pendidikan anak dan kurangnya pemahaman dari orang tua peserta didik dalam memahami materi pesrta didik serta keterbatasan dalam penggunaan teknolgi digital yang ada, karena harus belajar secara daring (dalam jaringan).

Proses pembelajaran yang dilakukan secara daring atau online ini merupakan sistem pembelajaran yang dilakuan antara guru dan peserta didik, tetapi pembelajaran ini tidak dilakukan secara tatap muka maupun diruangan kelas melainkan dilakukan melalui jaringan internet. Dengan penerapan kebijakan tersebut menjadi sebuah tantangan yang besar dan baru bagi seorang guru, karena guru harus dituntut untuk bisa membuat model pembelajran baru yang mungkin sebelumnya belum pernanh diterapkan kepada peserta didik.

Dalam proses pembelajaran daring dalam mengajar guru harus mengolah, mendesain ulang media pembelajaran (media online) yang akan diberikan kepada peserta didik sedemikian rupa lagi untuk mencapainya tujuan dari pembelajaran serta mencegah atau mengantisipasi adanya ketidak stabilan dalam penyampaian materi dan mecegah timbulnya rasa kebosanan siswa / pesrta didik selama proses pembelajaran daring tersebut.

Tantangan lain dalam penerapan model pembelajaran ini tidak hanya berhenti sampai di situ, dalam penerpan pembelajaran online akan terjadi kendala besar dimana tidak sedikit siswa yang akan mengalami kesulitan belajar, yang disebabkan oleh beberapa faktor: pertama keterbatasan siswa dalam menguasai gadget, terlebih sedikitnya siswa yang sudah memiliki gadget, kasus seperti ini banyak dialami pada peserta didik / siswa tingkatan TK atau PAUD dan SD (Sekolah Dasar). Dan juga sampai saat ini masih menjadi kendala terbesar yang sering dialami peserta didik adalah susahnya jaringan yang tidak memadai. Tenntu saja hal tersebut menjadi tantangan besar bagi siswa maupun bagi orang tua atau wali murid karena dalam penerapan model pembelajaran ini orang tua akan dituntut untuk mendampingi siswa selama proses pembelajaran berlangsung agar siswa dapat belajar secara efisien. Seperti yang kita ketahui banyak realita disekitar kita dimana tidak sedikit orang tua yang tidak memahami mengenai penggunaan teknologi. Jelas saja hal ini akan menghambat pemahaman dan keberlangsungan siswa atau anak dalam penyerapan materi dalam pembelajaran daring ini. Karena dalam proses pembelajaran daring orang tua dituntut untuk menggantikan peran seorang guru yang ada dikelas dan membantu siswa untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ada dalam pelajaran seperti halanya Ketika ada didalam kelas siswa akan bertanya kepada gurunya ketika mendapatkan persoalan mengenai materi yang dibahas, dan akibat kurangnya pemahaman materi yang dikuasai oleh orang tua siswa tentu saja itu menghambat proses pemahaman materi pada anak.

Kedua, akibat dari pembelajaran daring dengan tidak dilangsungkannya secara tatap muka mengakibatkan kurangnya komunnikasi dan interaksi yang biasanya terjadi secara langsung antara guru dan siswa, dengan begitu otomatis akan mengurangi keaktifan dalam berinteraksi dan ketidak stabilan guru dalam mengawasi perkembangan motorik maupun pisikomotorik siswa sebgaimana yang biasanya dapat terawasi langsung Ketika di dalam kelas.

Ketiga, tantangan lainya yang harus dihadapi adalah tugas dari guru, dengan banyaknya tugas yang diberikan guru tanpa adanya penjelasan mengenai materi yang di bahas dan adanya keterbatasan waktu yang sangat singkat. Hal demikian tentu saja akan menghambat daya serap anak terhadapmateri bagaimana anak akan bisa belajara dengan baik dan dapat memahami materi yang diberikan dalam kondisi yang demikian.

Keempat, renggangnya interaksi sosial yang terjadi antara guru dan siswa dimana yang seharusnya dengan adanya interaksi sosial tersebut dapat membangun rasa percaya diri anak didepan umum, otomatis akan berpengaruh terhadap karakter anak yang harus ditanamkan oleh seorang guru ke dalam diri siswa. Hal tersebut akan mengakibatkan penurunan degradasi moral dan karkter pada diri siswa, karena jika kita kembali mengingat mengenai tugas seorang guru tidak hanya soal mengajar atau mentransfer ilmu saja, tetapi guru adalah sorang pendidik yang dituntut untuk mendidik (pembentukan akhlak dan karakter diri) siswa.

Dari tantangan-tantangan tersebut, kita dituntut untuk memberanikan diri melangkah dan menjadikan pembelajran daring (onine) ini sebaga kesempatan kita mentransformasi pendidikan kita. Dari tantangan-tangan yang terjadi dan dampak dari pandemi mengakibatkan penurnan pada kegiatan belajar mengajar dimana dari pengamatan dan pengalam yang saya temukan dilapangan pandemi ini sangatlah berdampak pada pendidikan anak seperti: 

Adanya keterlambatan anak dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung.  

Berdampak pada kebiasaan anak terhadap gadjet yang dapat mengakibatkan kecanduan terhadap gadjet.

Menurunnya rasa kedisplinan anak yang biasanya diterapkan di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun