Tabayyun, dalam konteks masyarakat, melibatkan sikap kritis dan upaya mencari kebenaran yang sebenarnya. Hal ini mencegah masyarakat dari tindakan reaktif yang mungkin berakibat buruk. Dari sudut pandang sosiologi antropologi, kebudayaan berkembang melalui interaksi sosial yang damai dan harmonis, dan tabayyun merupakan salah satu mekanisme yang menjaga keharmonisan tersebut.Â
Ketika suatu berita yang berpotensi kontroversial atau sensitif muncul, masyarakat yang menerapkan prinsip tabayyun cenderung lebih tenang, reflektif, dan menghindari konflik.
Sikap tabayyun juga berfungsi sebagai pilar kohesi sosial karena ia menghargai nilai-nilai kejujuran dan integritas. Kejujuran dan integritas merupakan nilai budaya yang mengakar di berbagai masyarakat, dan ketika masyarakat bersama-sama mengutamakan tabayyun, mereka memperkuat kohesi sosial melalui kebersamaan dalam menjaga informasi yang benar.Â
Dalam masyarakat yang multikultural seperti Indonesia, di mana terdapat banyak perbedaan latar belakang dan kepercayaan, tabayyun juga berperan penting dalam mencegah gesekan sosial yang disebabkan oleh kesalahpahaman informasi.Â
Penerapan sikap tabayyun berpotensi membangun ketahanan sosial yang lebih kuat di masyarakat. Ketika masyarakat memiliki kebiasaan untuk melakukan verifikasi informasi, mereka menjadi lebih kebal terhadap efek negatif dari berita palsu atau provokatif.
Sikap tabayyun meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berpikir kritis dan berempati, karena misalnya seperti yang dikatakana oleh seorang antropolog yang bernama Marshall Sahlins, ,mengungkapkan bahwa masyarakat tradisional memiliki ikatan sosial yang kuat karena mereka sering berbagi informasi yang terverifikasi melalui jaringan sosial yang terpercaya (Sahlins, 1972).
 Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dengan sikap tabayyun akan lebih mampu menjaga ketahanan sosial dan kohesi komunitas mereka.
Sikap tabayyun tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tradisional, tetapi juga relevan di masyarakat modern yang terpapar oleh teknologi dan media sosial.Â
Dalam komunitas online, tabayyun dapat membantu individu untuk lebih selektif dalam menyebarkan informasi, dan juga membantu memperkuat tanggung jawab bersama dalam menjaga kebenaran. Dengan menerapkan tabayyun, masyarakat modern dapat menghindari dampak negatif dari "viralitas" informasi yang sering kali belum tentu benar.
Sikap tabayyun memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial, khususnya di era informasi digital yang penuh tantangan ini. Â Berpikirlah sebelum melakukan atau bertindak sesuatu dan bertabayyunlah. Perspektif antropologi menunjukkan bahwa tabayyun bukan hanya sikap pribadi, tetapi juga mekanisme sosial yang dapat mencegah perpecahan dan menjaga kohesi dalam komunitas.Â
Dengan memiliki sikap tabayyun, masyarakat tidak hanya melindungi diri dari dampak negatif berita palsu, tetapi juga memperkuat nilai-nilai integritas, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Sikap ini menjadi adaptasi budaya yang relevan di era modern, di mana kecepatan informasi harus diimbangi dengan kebijaksanaan dan kejelasan.Â