Mohon tunggu...
Akhmad Suyudi
Akhmad Suyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - manusia

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sulitnya Berbisnis "Sempolan Ayam" di Tengah Pandemi Covid-19

9 September 2021   17:59 Diperbarui: 9 September 2021   17:59 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari hal tersebut masyarakat di himbau untuk tetap berada di rumah supaya terhindar dari bahaya Covid-19. Karena dampak wabah virus covid-19 ini banyak masyarakat sekitar yang mengalami penurunan penghasilan dari hasil dagangan mereka yang kurang laku. Mereka adalah pedagang- pedagang keliling.

Di Kabupaten Paser, tepatnya di Desa batu kajang, Kecamatan Batu sopang terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan Sempol ayam Yang di jual oleh Andi dan dia juga masih seorang Mahasiswa . 

Usaha ini berdiri ditengah pandemi berdasarkan untuk kebutuhan hidup sehari hari . Dengan menjual berbagai macam tak hanya Sempol Ayam Andi juga menjual perbagai pentol Seperti pentol isi cabe, pentol isi daging dan pentol isi telur membuat banyak perhatian dan pelanggan khususnya daerah Desa Batu Kajang sendiri. 

Dikarenakan pandemi ini banyak larangan pemerintah yang membatasi jarak dan ruang gerak seluruh masyarakat Indonesia. Tetapi karena usaha tersebut adalah untuk kebutuhan sehari-hari, usaha mikro menengah ini solusi kreatif bagi konsumen.

Setelah melakukan diskusi  dan sedikit wawancara dengan salah satu narasumber yang bernama Andi sebagai pemilik usaha penjual sempol ayam keliling, saya mendapatkan banyak informasi menarik terkait bisnis ditengah pandemi COVID-19 mulai dari segala macam permasalahan yang ada dan bagaimana menciptakan inovasi baru terkait strategi pemasaran. 

Usaha Sempol ayam ini tidak terlalu terdampak dalam segi penjualan, meskipun presentasi pemasukan berkurang sekitar 5%. 

Hal ini terjadi dikarenakan adannya pembatasan pengeluaran konsumen, serta banyaknya masyarakat sekitar yang terkena PHK dampak COVID19, Namun cakap Andi dia masih memiliki konsumen tetap, konsumen tetap tersebut ialah kawan tongkrongan nya.

Usaha Sempol ayam adalah salah satu contoh dari bentuk usaha umkm yang bisa tetap berjalan di Desa Batu Kajang khusus nya area street food karena memiliki Banyak Anak muda yang suka nogkrong. 

Adanya ide usaha umkm ini tentunya akan berhasil membawa kemajuan, selain Anak muda akan belajar berwirausaha, mereka juga bisa menambah sedikit penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. kita juga harus tahu lingkungan seperti apa yang nantinya akan kita tempati membuka usaha. 

Pandemi Covid19 ini membawa banyak sekali perubahan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan sebagai manusia yang diwajibkan untuk bisa bertahan. Kita harus selalu berinovasi, kita harus bisa menciptakan cara-cara baru. Dalam pandemi seperti sekarang berapapun pengeluaran pasti akan berpengaruh. Untuk itu kita harus bisa menjadi generasi muda yang selektif namun selalu kreatif dan inovatif.

Kesimpulannya,dari apa yang saya paparkan diatas ini membuktikan bahwa virus covid-19 sangat banyak berdampak dalam segi apapun. Baik dari segi ekonomi, ,mental dan kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun