Mengutip kalimat yang disampaikan oleh mantan perdana menteri Britania Raya, Winston Churchill
"Demokrasi adalah sistem pemerintahan paling buruk, tapi tidak ada yang lebih baik dari itu"
Setidaknya itu yang disampaikan oleh Pak Winston, jadi sudah jelas apa jawaban dari judul saya di artikel ini yakni, Karena tidak ada yang lebih baik dari sistem pemerintahan demokrasi. Yang mungkin jadi pertanyaan lagi adalah kenapa Demokrasi di katakan sistem pemerintahan yang buruk?
Demokrasi itu gaduh, berisik, bising, itu karena demokrasi membuka jalan untuk umum menentukan pilihannya, mengutarakan pendapatnya dan menyampaikan apa yang diinginkan oleh umum terhadap pemerintahan. Dengan prakteknya yang seperti itu tentu saja dalam proses Demokrasi akan berlangsung berisik dan gaduh pun juga bising. Kita ambil contoh, seperti yang saat ini kita pakai sejak tahun 1955 yakni Pemilu dimana pemilu ini adalah salah satu contoh dari Demokrasi.
Pemilu adalah kepanjangan dari Pemilihan Umum, dalam makna yang lebih luas Pemilu adalah pengumpulan suara rakyat untuk menentukan sebuah pemimpin dimana prosesnya tidak berlangsung singkat dan perlu persiapan yang panjang sebelum Pemilu itu sendiri dilaksanakan.Â
Kemudian alasan saya mengatakan Pemilu ini berisik itu adalah karena dalam prosesnya Pemilu kerap kali menimbulkan beberapa permasalahan sosial, dari permasalahan receh seperti munculnya jokes dan meme di media sosial yang mengolok-olok kandidat hingga permasalahan serius seperti suap-menyuap hingga pembunuhan pun sering kali menjadi sesuatu yang pasti hadir dalam penyelenggaraannya.Â
Adanya supporter fanatik di balik kandidat adalah hal yang wajar dimana para supporter inilah yang menjadi pelopor permasalahan yang sering terjadi dalam proses Pemilu. Meskipun demikian Para supporter ini adalah pemeran utama dalam proses Pemilu karena yang sudah kita ketahui Pemilu adalah proses pengumpulan suara rakyat maka posisi supporter/rakyat disini adalah pemeran paling inti dalam diselenggarakannya Pemilu.
Selain contoh Pemilu sebagai wujud demokrasi masih banyak perwujudan lain yang lahir dari demokrasi dan itu bisa dilakukan dalam lingkungan mana saja, baik keluarga, dunia kerja, pendidikan, hingga masyarakat. Tak perlu saya contohkan, kalian sudah belajar banyak tentang contoh itu bahkan saat masih duduk di bangku sekolah dasar.
Kembali ke bahasan awal soal Demokrasi yang bising, selain karena demokrasi memfasilitasi silang pendapat alias keterbukaan dan hak dalam berpendapat Demokrasi juga menjamin kebebasan untuk berpendapat.Â
Kebebasan ini berlaku tidak hanya untuk golongan masyarakat tertentu dan Masyarakat golongan atas atau pemerintahan, melainkan kebebasan ini mutlak diberikan kepada seluruh warga negara yang sudah memenuhi persyaratan umur dan kewarasan. Maka dengan fakta demikian kritikus demokrasi yakni orang yang mengetahui betul kelemahan demokrasi sering berpendapat bahwa demokrasi itu adalah sistem yang berisik.
"Demokrasi itu pasti bising, demokrasi pasti berisik... Demokrasi itu memang tempat orang berisik, tempat orang ribut. Yang penting ribut dan berisiknya itu masih dalam konteks kursi demokrasi yang prosedural, saya kira tidak ada persoalan"
Ucap Adi Prayitno selaku Direktur Eksekutif Parameter Politik di lansir dari Channel Youtube: Forum Jurnalis Politik
Dengan kebebasan berpendapat yang absolut dan terbuka ini kerap dianggap kurang efektif mengingat tidak semua orang mengerti tentang apa yang diutarakannya dan siapa yang dipilihnya, maka dengan kondisi demikian yang terjadi kemudian adalah peristiwa yang tidak diinginkan dengan sosok yang sebenarnya juga tidak diinginkan. Itu merupakan kelemahan dari sistem Demokrasi. Lalu, mengapa jika demikian banyak negara yang menjalankan sistem Demokrasi?
Alasan utama sistem Demokrasi di terapkan di banyak negara adalah,
negara yang sistem demokrasinya baik lebih mampu mempertahankan keamanan dan kemakmuran jangka panjang.
Why world Wants Democracy but Not Necessarily the American Version (time.com, 16 Mei 2019).
Demokrasi juga dipandang sebagai alat paling efektif mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik dan meningkatkan partisipasi publik.
Why Democracy Is the Best We've Got (carnegiecouncil.org, 12 Maret 2019)
Ini terbukti di berbagai kasus, contohnya adalah penegakan HAM dimana negara yang menganut sistem demokrasi memiliki skor penegakan HAM yang lebih tinggi daripada negara Non Demokratis atau yang biasa disebut dengan Rezim Politik.
V-Dem Institue (2018), Schnakenberg and Faris (2014), Fariss (2019)Â
Warga yang hidup di negara penganut Demokrasi juga cenderung mempunyai angka harapan hidup yang tinggi.
"Kalau kita bandingkan negara demokrasi dengan non-demokrasi Secara umum, negara demokrasi lebih kaya. Mereka punya tingkat perkembagan manusia yang lebih tinggi. Demokrasi punya angka korupsi yang lebih rendah. Warga negara demokrasi lebih bahagia dan sehat. Dan warga negara demokrasi menikmati lebih banyak jaminan atas Hak Asasi Manusia"
Ungkap Alex Tan, Pengajar Ilmu Politik di Universitas Chengchi, Taiwan (youtube: TEDxTalks)
Pasca-Perang Dingin, banyak negara ingin kebebasan dan kemakmuran, seperti halnya negara demokrasi. Sejak akhir 1980-an, negara yang menganut demokrasi meningkat pesat. Dan sebaliknya, rezim autokrasi semakin banyak yang berjatuhan. Namun dengan fakta demikian seperti yang sudah saya jabarkan di awal demokrasi bukan berarti sistem pemerintahan yang sempurna. Pemberian hak kebebasan berpendapat yang bebas dimiliki umum seperti hak pilih atas persoalan yang mereka tidak kuasai dianggap sebagai hal yang kurang tepat. Pertanyaan ini terasa relevan ketika demokrasi menghasilkan pemimpin-pemimpin yang anti-sains, juga para politikus yang menolak dikritik dan menampik kebebasan berpendapat.
Dan kini, beberapa analisis mengatakan demokrasi berada dalam fase krisis. Pada 2019, skor rata-rata indeks demokrasi di 165 negara merosot dari 5,48 ke 5,44.
The Economist Intelligence Unit, 2019 (youtube: Reuters)
Ada beberapa alasan yang mengemukakan mengapa demokrasi dilanda krisis, mulai dari rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah dan politikus, penurunan jumlah partai politik, hingga regulasi pemerintah yang dianggap tidak transparan.
"Demokrasi adalah perjalanan yang kita tempuh bersama sebagai warga, sebagai bangsa, sebagai negara."
-Alex Tan
Demokrasi memang bukan sistem yang sempurna, tapi setidaknya demokrasi sudah mengantarkan bangsa ini untuk selangkah lebih maju dalam memulai peradaban pasca-kemerdekaan. Demokrasi untuk bangsa ini juga efektif dengan dibuktikannya kemajuan dan kekayaan negara meski beberapa kali mengalami kemunduran demokrasi masih menunjukkan sistem yang buruk diantaranya sistem yang lebih buruk lainnya. Mengapa demikian? Karena kita tidak bisa mengatakan sistem demokrasi adalah sistem yang baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI