Mohon tunggu...
Akhmad Yusron Arrasyid
Akhmad Yusron Arrasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Semester 6 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aku Bisa dan Aku Bangga Jadi Generasi Penerus Bangsa

27 Juni 2022   21:41 Diperbarui: 27 Juni 2022   21:47 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup di zaman dimana banyak hal dapat diakses begitu mudahnya seperti sekarang ini dapat menimbulkan karakter yang negatif bagi para pemuda bangsa , salah satunya adalah enggan  untuk melakukan sebuah proses panjang yang harus dilalui jika ingin mendapatkan suatu hal. 

Mereka berfikir bahwa ada yang lebih instan dan mudah kenapa harus memilih jalan yang panjang dan penuh rintangan. 

Pemicu munculnya karakter yang seperti ini adalah kemajuan teknologi yang semakin canggih disertai kreativitas manusia dalam menciptakan berbagai produk teknologi baik itu perangkat keras atau perangkat lunak  jika pengguna sudah paham dan bijak   kemajuan yang seperti itu akan dimanfaatkan para pemuda dengan cara menggali kemampuan / bakat mereka lebih dalam  belum lagi hadirnya ponsel pintar berbasis android disertai beragam aplikasi seperti media sosial dan permainan yang dapat diunduh secara cuma cuma. 

Dewasa ini, anak berusia 3 tahun saja sudah bisa mengoperasikan ponsel android walaupun hanya sekedar untuk menonton video ataupun bermain game , jika orangtua sang anak tidak tegas dalam membatasi penggunaan ponsel , maka yang akan terjadi adalah ketergantungan dini.

Seiring bertambahnya usia ,sang anak sangat sulit untuk lepas dari ponsel nya . Bahkan ketika berkumpul dengan keluarganya dia lebih asyik masyuk dengan ponselnya menjadi seorang individualis dan kurang peduli terhadap sekitarnya akan timbul ketika sudah ketergantungan.

Ini adalah perspektif saya dalam menanggapi kemajuan teknologi di Negara kita ini. Bagaimana nantinya nasib bangsa ini jika generasi penerus bangsa yang seperti ini hanya sibuk dengan ponselnya dan tidak mengupayakan kemajuan bangsa ini dengan belajar dan menorehkan prestasi yang dapat mengharumkan nama bangsa kita ini.

Selama tiga tahun terakhir menempuh pendidikan di UNS , saya bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret sebagai staff Bidang Akademis. Tentunya banyak sekali nilai , hal baru dan manfaat yang telah saya dapatkan di Organisasi ini.

Mulai dari teman baru, bagaimana berkoordinasi dengan sesame pengurus  staff atau dosen belajar memimpin suatu organisasi dengan menjadi ketua panitia salah satu program kerja agar acaranya berjalan  berpikir kritis untuk memecahkan suatu masalah internal dan tentunya masih banyak manfaat/nilai yang lannnya.

Saya yakin teknik kimia merupakan program studi yang dapat melahirkan generasi unggul kebanggaan Indonesia . karena lulusan program studi ini memiliki kemampuan untuk dapat mendesain, membangun dan mengoperasikan pabrik dengan proses proses kimia di dalamnya . oleh karena itu rencana jangka panjang yang saya canangkan adalah mendirikan suatu pabrik di daerah tempat tinggal saya dengan ilmu dan skill yang saya miliki ketika sudah lulus di UNS.

Sarjana teknik kimia pun bisa menjadi pemilik pabrik . mengingat banyak pihak asing yang mendirikan pabrik di tanah indonesia ini . salah satunya di daerah tempat tinggaln saya mulai dari pabrik tekstil, makanan dan sepatu merasa "gatal" dengan kondisi tersebu, t kenapa bukan putra Indonesia yang menguasai pabrik di daerah saya  padahal sumber daya manusia yang ada cukup memadai. 

Apakah ini dampak dari teknologi yang saya utarakan di atas tadi? bahwa mereka malas dan takut melakukan kemudian berjuang dengan proses ? atau karena tidak adanya modal ? 

Sebagai generasi penerus bangsa saya harus ikut memajukan kesejahteraan penduduk  dan perekonomian  dengan rencana jangka panjang tadi. 

Berdirili diatas kaki sendiri , jangan terus bergantung pada perusahaan asing . saya percaya pepatah "sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit" yang berarti bahwa walaupun pabrik yang saya dirikan hanyalah pabrik kecil nantinya akan menjadi pabrik yang berkembang menjadi pabrik besar dan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat daerah .

Masih jauh dari kata layak jika saya dinobatkan sebagai generasi unggul kebanggaan Indonesia karena saya belum bisa mengharumkan bangsa ini di kancah internasional atau bahkan di negeri sendiri belum ada upaya yang kongkret untuk menyejahterakan masyarakat khusunya di daerah  tanah kelahiran sendiri.

Namun saya percaya di dalam diri saya ada benih generasi unggul yang yang akan tumbuh subur . Melalui teknik kimia saya akan menjadi salah satu dari pejuang kemajuan bangsa Indonesia.

AKU BISA , AKU INDONESIA DAN AKU BANGGA JADI GENERASI PENERUS BANGSA INDONESIA .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun