Salah apa dengan hewan penghidupan seperti kerbau di larang masuk kota.hal apa hingga membuat hewan yang menghidupi petani jaman dulu terlaknat,kerbau bermakna tinggi dimata orang desa sepertiku hingga ada suporter bola yang berjuluk kebo giras.
Kenapa harus ada sikap tersingguh dari anak kampung yang sering berhadapan dengan kerbau harus merasa beda.padahal kerbau adalah simbol kemakmuran bagi si pemilik di beberapa daerah di nusantara.
Kehidupan malang dan di sudutkan pada hewan seperti kerbau,apa ini kekeliruhan orang kota dalam menyimbol hewan yang membawa kemakmuran dan gigih.terasa hinaan bahwa hewan kampung tetap di kampung.
Masyarakat kampung hanya bisa diam dan heran dengan apa sikap menyudutkan kerbau sebagai hewan lemah padahal kebau tidak mengeluh merasa rendah itu terbalik dengan harga kerbau yang lebih tinggi dari harga sapi.
Salah tafsir ini dapat melambangkan makna leluhur yang memakna kerbau tinggi seperti yang kita lihat saat perayaan keraton di jawa yang menghargai kerbau sebagai penuntun pada kemakmuran rakyat.
Kenyataan yang benar ini tidak membuat keliru sang penafsir dari kota,biarkan kerbau merumput di senayan biyar jadi hiburan yang menyenangkan.salahkan pembawanya kenapa bawa kerbau tidak ada kumbangan untuk mandi.kasihan kebaunya gerah.
