Mohon tunggu...
AKHMAD SUWIGNY0
AKHMAD SUWIGNY0 Mohon Tunggu... Freelancer - Mencoba Menulis

Semoga bisa diterima dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kekal Abadi

4 September 2019   11:00 Diperbarui: 4 September 2019   11:15 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika bayang-banyang senja semakin memudar
gelap turun perlahan menyisakan segaris jingga
dibatas cakrawala malam sebentar lagi tiba.

Satu persatu burung-burung pulang ke-sarangnya
berkumpul bersama saling bercerita tentang kisah
petualangan hari ini.

Bunga-bunga liar di tepi jalan tak mau ketinggalan
dia bercerita tentang sinar bagaskara yang selalu
memberinya kehidupan.

Bocah-bocah yang berlarian di pematang sawah
dengan wajah berlumur lumpur sejak tadi telah
kembali kerumah masing-masing.

Suasana alam di senja indah nan merah merona
akan tenggelam menjelang bergantinya malam
dan sunyi akan menyelimuti.

Banyak kejadian alam yang dapat kita petik untuk
dijadikan pegangan hidup bahwa tidak selamanya
di dunia ini akan selalu kekal abadi.

Seperti siang berganti malam, malampun berganti
pagi, pagi menjelma senja semua berakhir berputar
melewati waktu kembali lagi ke malam jua.  

AS. Moheng, 4 September 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun