Mohon tunggu...
AKHMAD SUWIGNY0
AKHMAD SUWIGNY0 Mohon Tunggu... Freelancer - Mencoba Menulis

Semoga bisa diterima dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Anak Akan Meniru Perbuatan Orang Tuanya

25 Juli 2019   16:50 Diperbarui: 25 Juli 2019   16:52 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anak yang berumur 2-5 tahun telah mulai nampak
pertumbuhan nya dan makin jelas perkembangan
emosi, sosial dan moralnya.

Anak yang sedang begini, sifatnya suka meniru-
niru, dan apabila orang tuanya mengerjakan shalat,
maka dia akan menuruti pula dan sebagainya.

Dari itu, orang tuanya hendaklah memimpinnya
pada perbuatan yang baik-baik dan melarangnya
dari perbuatan yang tidak baik.

Mereka itu belum mengetahui mana yang baik dan
mana yang buruk, mana yang boleh dikerjakan dan
mana pula yang tak baik dilakukan.

Kalau kita melihat si anak mengerjakan yang baik-
baik, dorong dan beri semangatlah dia, supaya dia
membiasakan pekerjaan itu dan beri pujian.

Dan kalau mereka mengerjakan pekerjaan yang
tak baik, laranglah dengan bijaksana, jangan
sekali-kali dibentak-bentak. 

Tetapi dengan kata-kata yang lemah lembut yang
dapat menjadikan dia berhenti dari pekerjaan itu,
memarahi boleh, tetapi jangan keterlaluan. 

Anak-anak bagaikan bibit tanaman yang kita
harapkan di masa depan untuk menjadi pohon
yang subur, berbuah, dan bermanfaat.

Kalau pohon dibiarkan saja bengkok di waktu
kecilnya, maka setelah besarnya tentulah akan
menjadi pohon yang bengkok pula.

Dan kemungkinan kalau pohon itu sudah rusak,
tentulah kita tidak akan dapat memetik hasilnya
dan tak bermanfaat lagi.

Demikian pula anak-anak itu, apabila di masa
kecilnya sudah kelihatan gejala yang tak baik
lalu kemudian dibiarkan saja.

Maka dapat dipastikan anak tersebut akan menjadi
seorang manusia yang tak berguna dan bermanfaat
bagi masyarakat.

AS, 25 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun