Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bukan Pekerja Kantoran

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

"Tol Laut Dan Kapal Perintis" Urat Nadi Daerah T3P Perlu Subsidi

2 September 2020   10:51 Diperbarui: 2 September 2020   11:18 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Pelni di derah T3P (dok. pelni)

Tahun 2020 pemerintah telah menetapkan  26 trayek kapal Tol Laut yang akan  menyinggahi 100 pelabuhan  melalui 70 kabupaten/kota dan menyinggahi  20 provinsi di Indonesia. Dari 26 kapal tersebut terdiri 14 kapal Tol Laut milik negara, 5 kapal milik PELNI, 5 kapal ASDP, serta 2 kapal swasta. Dari 26 kapal terdapat 20 trayek penugasan kepada BUMN, masing-masing 8 trayek kepada PT.  PELNI (Persero) , 7 trayek kepada  PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)  dan 5 trayek kepada  PT. Djakarta Lloyd (Persero).

Dikutip dari rilis Direktorat Jenderal Angkutan Laut,  Senin (1/9) Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Capt Antoni Arif  Priadi mengatakan, 6 trayek lainnya dilakukan melalui mekanisme pelelangan umum bagi perusahaan pelayaran swasta, di mana 5 trayek di antaranya sudah dilelangkan.

Menurut Antoni, mengenai angkutan laut perintis, masih menjadi angkutan laut yang sangat diandalkan masyarakat kepulauan di daerah T3P, mengingat  ketiadaan transportasi jenis lain (darat dan udara) yang beroperasi di wilayah tersebut.

"Tanpa kehadiran Kapal Perintis, urat nadi perekonomian di pulau tersebut akan terganggu. Kapal Perintis dapat mengangkut hingga 500 orang dan menghubungkan kepulauan berkategori 3TP dengan pelabuhan-pelabuhan lebih besar," katanya. 

Hingga saat ini terdapat 116 unit kapal perintis yang melayani 110 trayek menyinggahi 466 pelabuhan singgah di 171 kabupaten/kota di 28 Provinsi di Indonesia.

Untuk membawa penumpang ke pelabuhan-pelabuhan yang belum memiliki dermaga atau memiliki kedalaman alur dangkal, Kementerian Perhubungan memberikan subsidi kepada 20 unit Kapal Rede.

Kapal ini dioperatori oleh PT Pelni untuk melayani 20 trayek di 28 pelabuhan singgah melalui 18 kabupaten/kota di 11 Provinsi di Indonesia.

"Keberadaan kapal rede ini, berfungsi untuk melayani antar jemput para penumpang, yang berasal dari dan ke kapal-kapal besar yang tidak bisa sandar ke dermaga pelabuhan," katanya.

Melalui Program Tol Laut juga diberikan subsidi untuk angkutan kapal ternak. Rute kapal ternak yang dirintis dengan 1 kapal dari  Kupang-Tanjung Priok-Cirebon-Kupang ini telah berkembang menjadi 6 kapal. KM. Camara Nusantara I dioperasikan PELNI, sementara 5 kapal lainnya dioperasikan ASDP dan perusahaan pelayaran swasta.

Hadirnya kapal ternak telah meningkatkan kesejahteraan pertenak. Naiknya nilai perdagangan ternak dan pemerataan pengembangbiakan ternak sapi di berbagai pulau di Indonesia. Kapal ternak juga telah meningkatkan tingkat kesejahteraan hewan, hal ini karena pola pemuatan dan pembongkaran ternak diperlakukan secara baik. Kalau sebelumnya untuk menaikkan ternak harus dikantet pakai tambang, kini cukup digiring dari dan ke kapal. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun