Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bukan Pekerja Kantoran

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

"Tembang dan Baliho" Karya Spektakuler Menuju Purbalingga Satu

4 Agustus 2020   22:42 Diperbarui: 5 Agustus 2020   10:57 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho pasangan Tiwi-Dono (dokpri)

"Sekali lagi!!!" ajak  Mak Astrid.

Mas Oji-Kang Zaini....."Lakone Anyar Kabeh Gemebyar".

Baliho pasangan Tiwi-Dono (dokpri)
Baliho pasangan Tiwi-Dono (dokpri)
Sepenggal tembang  lagu "Mas Oji Dadi Bupati" menjadi kekuatan tim Oji-Zaini. Mas Sigit Blewuk berhasil meramu kata dan menciptakan Lagu "Mas Oji Wis Wayahe Dadi Bupati". Lagu khas daerah  berdurasi 4 menit 56 detik dengan irama gembira ini sangat cocok untuk mempengaruhi orang, mudah mengusik seseorang untuk ikut bernyanyi. Lagu ini juga cocok untuk pengiring  senam.

Baliho Mas Oji-Kang Zaini

Selanjutnya desain baliho sebagai sarana komunikasi massa.  Baliho yang dipasang tim Oji-Zaini cukup sederhana. Tanpa banyak tulisan visi misi, bibit,  bobot, pengalaman dan keberhasilan, serta seabreg prestasi.  Baliho Oji-Zaeini lebih komunikatif, sehingga mudah dicerna,  mudah dipahami semua orang.

Baliho hingga saat ini masih  menjadi kekuatan dalam komunikasi massa, khusunya pada saat Pilkada, baliho merupakan papan reklame cukup murah untuk memperkenalkan orang atau produk. Baliho yang sederhana dan mudah dipahami akan memikat orang dibanding baliho penuh tulisan.

Baliho Calon Bupati Purbalingga

Mari kita perhatikan baliho Mas Oji-Kang Zaini dengan baliho Ibu Tiwi-Pak Sudono.  Pada pemasangan baliho pertama Mas Oji cukup memperkenalkan diri "Mohon Doa Restu."

Sementara baliho petahana yang sama-sama tampil sendirian memuat banyak tulisan.

Kedua balon bupati telah memasang baliho bergambar seorang diri  jauh hari. Mas Oji  ketika  itu baru mendapat dukungan dari sedikit orang dan belum mendapat pasangan yang pasti. Sementara saat itu Bu Tiwi juga belum dipasangkan dengan Pak Sudono.

Situasi terus  berkembang. Mas  Oji dipasangkan dengan Zaini  oleh para kyai, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, pasangan Mas Oji-Kang Zaini tampil bersama-sama dalam satu baliho. Balihonya sederhana "Mas Oji-Kang Zaeni" Lakone Anyar Kabeh Gemebyar ditulis dipojok kiri atas.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun