Respek; Anak yang kreatif biasanya mempunyai orang tua yang menghormati mereka sebagai individu, percaya akan kemampuia mereka, dan menghargai keunikan anak. Anak-anak ini secara alamiah mengembangkan kepercayaan diri untuk berani melakukan sesuatu yang orisinal.
Kedekatan Emosional; Kreatifitas anak anak dapat dihambat dengan suasana emosional yang mencerminkan rasa permusuhan, penolakan atau rasa terpisah. Tetapi keterikatan emosional yang  berlebih juga tidak menunjang pengembangan kreatifitas anak, mungkin karena kurang memberikan kebebasan kepada anak untuk tidak tergantung  kepada orang lain dalam menentukan pendapat atau minat. Anak perlu merasa bahwa ia diterima dan disayangi tetapi seyogianya tidak menjadi terlalu tergantung kepada orang tua.
Menghargai Kreatifitas; Anak yang kreatif memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-hal yang kreatif. Charles Dickens, penulis buku cerita anak yang terkenal, sering mengunjungi teater ketika ia masih kanak-kanak. Ayahnya sering bercerita kepadanya, dan pengasuhnya sering menceritakan cerita yang seram sebelum tidur.
Orang Tua sebagai Model (Uswah); Semua orang dewasa dapat menjadi model bagi anak, guru, anggota keluarga, teman, teman orang tua, atau kakek-nenek. Akan tetapi, model yang paling penting adalah orang tua yang kreatif yang memusatkan perhatian terhadap bidang minatnya yang menunjukkan keahlian dan disiplin diri dalam bekerja, semangat, dan motivasi intrinsik.
Dari berbagai penelitian, bahwa sikap orang tua yang memupuk kreatifitas  anak sebagai berikut: 1) Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya; 2) Memberi waktu kepada anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal, 3) Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri; 4) Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba lakukan, dan apa yang dihasilkan, 5) Menunjang dan mendorong kegiatan anak, 6) Menikmati keberadaannya bersama anak, 7) Mendorong kemandirian anak dalam bekerja, 8) Melatih hubungan kerjasama yang baik dengan anak.
Â
Orang Tua sebagai Pendukung Terbaik Program Anak Berbakat
Guru anak berbakat (berpotensi) hendaknya mengakui pernaan penting daru dukuyngan orang tua dan tidak melihat orang tua sebagai ancaman.,misalnya karena mereka terlalu ikut campur. Perhatian orang tua terhadap kegiatan mengajar guru dan kerja sama antara guru dengan orang tua sangat menunjang keberhasilan program anak berbakat. Kelompok orang tua dapat membantu menyadarkan orang tua lain akan masalah dan kebutuhan anak berbakat dan kesempatan pendidikan yang dapat diberikan kepada mereka. Kelompok orang tua dapat membantu mengorganisasi kegiatan pengayaan bagi anak berbakat, seperti program akhir minggu atau program mentor.
Â
Hipnosis/Sugesti dalam Membangun Potensi Anak
Sekilas aneh jika hipnotis dikaitkan dengan pendidikan anak. Barangkali kita berfikir terkait ilmu gendam datau sihir. Namun dalam perkembangan penelitian para ilmuwan telah mendapat kesuksesusesan dalam mendidik dan mengarahkan anak.