Mohon tunggu...
Akhmad Rudi Masrukhin
Akhmad Rudi Masrukhin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Bimbingan dan Konseling - Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember

Menyukai buku, menulis, dan jalan-jalan keluarga. Penulis buku "Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa; Panduan Praktis Bagi Guru dan Orang tua" (Klik Media, 2022)

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengembangan Potensi Anak: Orang Tua sebagai Pembimbing Terdekat

2 Agustus 2023   08:46 Diperbarui: 2 Agustus 2023   10:41 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh sehat dan berkembang dengan baik. Pertumbuhan anak tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas makanan saja, tetapi juga sejauh mana makanan tersebut dapat diasimilasi dan dipergunakan oleh tubuh. Baik tidaknya makanan tersebut dapat diserap tubuh tergantung pula taraf kesehatan anak.

Pertumbuhan otak paling cepat terjadi pada saat janin berusia 30 minggu sampai bayi berusia 18 bulan (disebut fase cepat tumbuh otak). Ketika lahir jumlah sel otak sudah mencapai 66 % dan beratnya mencapai 27 %. Gizi yang penting untuk perkembangan otak antara lain adalah asam lemak yang bersama dengan kolesterol membentuk 75 % pembungkus saraf otak. Beberapa jenis mineral juga diketahui bermanfaat untuk perkembangan otak misalnya seng dan besi.

Kekurangan zat besi pada anak menyebabkan anak kurang responsif dan kurang inisiatif sehingga mengganggu kecerdasan anak. Sumber seng terutama pada makanan dari laut, sedangkan besi terdapat pada makanan hewani seperti daging dan hati. Kedua jenis mineral ini daya serapnya rendah, sehaingga bila pola makan kurang baik perlu suplemen dari luar.

Keadaan gizi kurang atau gizi lebih pada anak mengakibatkan pertumbuhan yang menyimpang dari standar normal. Hal ini terlihat dengan jelas pada berat badan anak. Peprtumbuhan anak dipengaruhi oleh dua hal, yaitu gizi dan genetik (keturunan).

Seringkali gizi lebih berperan dibandingkan faktor genetik. Untuk memenuhi gizi anak terapkan empat sehat lima sempurna dalam menu makan sehari-hari.

Untuk mendapatkan gizi yang baik berawal dari pola makan yang baik pula, dan hal ini bisa dilakukan di tingkat keluarga. Biasakan sarapan pagi bagi seluruh anggota keluarga, karena sarapan memberikan kontribusi gizi 25 % dan ini penting bagi anak sebagai bekal untuk melakukan kegiatan di sekolah. Diikuti dengan membiasakan diri minum susu dan makanan bergizi dan seimbang, yaitu terpenuhinya komposisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Berikut ini porsi makan untuk anak dan dewasa:

Tabel Perbandingan porsi makanan anak-anak dan dewasa (Sumber: Nur Kholis)
Tabel Perbandingan porsi makanan anak-anak dan dewasa (Sumber: Nur Kholis)

Sumber: halosehat.com
Sumber: halosehat.com

Sikap Orang Tua terhadap Kreatifitas Anak

Sudah lebih dari tiga puluh tahun pakar psikologi menemukan bahwa sikap dan nilai orang tua berkaitan erat dengan kreatifitas anak. Adapun sikap orang tua yang mempengaruhi kreatifitas anak, antara lain:

Kebebasan; Orang tua yang percaya untuki memberikan kebebasan yang bertanggungjawab kepada anak cenderung mempunyai anak yang kreatif. Mereka tidak otoriter, tidak selalu mau mengawasi anak, mereka tidak terlalu membatasi kegiatan anak. Mereka juga tidak terlalu cemas mengenai anak mereka. Termasuk dalam hal pendampingan orang tua saat anak belajar di taman kana-kanak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun