Mohon tunggu...
Akhmad Rijal
Akhmad Rijal Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Indah pada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Oknum Polri Bertangan Kotor di Kasus Novel Baswedan?

11 Agustus 2017   17:48 Diperbarui: 14 Agustus 2017   15:08 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benarkah dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK ada petinggi Polri yang bermain? Jika anda mau telusuri secara teliti dan hati-hati mungkin anda akan sampai pada satu kesimpulan, ya kasus penyerangan tersebut memang terencana dengan rapih. Tapi, apa benar petinggi polri yang bermain? Novel Baswedan sebagai korban penyiraman air keras, mencurigai betul bahwa ada petinggi Polri yang menjadi criminal master mind di balik kasusnya. Novel Baswedan mengungkapkan itu pada wawancara eksklusif dengan Najwa Shihab di program Mata Najwa.

Novel Baswedan mengatakan bahwa ada dua kubu di tubuh Polri yang saling berseberangan, yaitu kubu baik dan kubu buruk. Menurut Novel kubu buruk inilah yang menjadi inisiator dari penyiraman air keras tersebut. Novel Baswedan mengaku memiliki cukup bukti bahwa ada oknum petinggi Polri yang tidak senang dengan dirinya dan ingin menyingkirkan Novel Baswedan. Dalam wawancara bersama Najwa Shihab, Novel Baswedan menunjukan sebuah berkas yang berisi nama-nama penyidik KPK yang menjadi target operasi dari oknum petinggi Polri itu.

MetroNews.com
MetroNews.com
Dalam berkas itu tertulis lengkap nama penyidik KPK, alamat rumah, nomor telepon bahkan skema mobilitas harian para penyidik. Novel Baswedan menyatakan berkas itu digunakan untuk mencari para calon eksekutor yang akan mencelakai penyidik KPK, saat di tanya Najwa Shihab mengenai kegunaan berkas itu. Berkas yang Novel Baswedan tunjukan kepada Najwa Shihab diakuinya didapat dari seorang perwira Polri yang ada pada kubu baik. Perwira Polri itu khawatir terhadap kondisi para penyidik KPK dan meminta Novel Baswedan untuk memperketat keamanan dirinya.

Sungguh sebuah terror yang mengrtikan untuk dibayangkan jika memang benar bahwa kasus penyiraman yang menimpa Novel Baswedan adalah titipan oknum petinggi Polri. Jelas hal itu kontraproduktif dengan tugas kepolisian untuk dapat memberikan perlindungan dan keamanan bagi warga negara. Menurut berkas itu juga, Novel Baswedan bukanlah target satu-satunya dan nama terakhir. Masih ada dua nama lagi dalam berkas itu yang menjadi target operasi.

Pada titik ini Polri jelas punya pekerjaan rumah berat, mereka tidak hanya mesti mampu menungkap siapa pelaku penyiraman Novel Baswedan, tapi juga menyibak keterlibatan oknum petinggi Polri yang bermain dalam kasus itu, pun berpacu dengan waktu menyelamatkan penyidik KPK yang lain.

KPK dan Polri mesti bekerja dalam senergitas, mengungkap misteri penyerangan Novel Baswedan dan menyergap criminal master mind di balik kasus itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun