Persoalan layanan provider telekomunikasi hari ini diramaikan oleh kasus peretasan website milik Telkomsel. Tapi yang anehnya dari kasus tersebut adalah netizen ramai-ramai mendukung aksi illegal tersebut. Netizen mendukung aksi hacker tersebut, hacker itu jengah dan menuduh Telkomsel memasang tarif yang terlalu mahal untuk paket internet. Sehingga hacker melakukan hack ke website resmi Telkomsel. Â
Bak gayung bersambut kompetitor Telkomsel, yaitu
Indosat ikut meramaikan kehebohan tersebut. Indosat seolah menari di atas tabuhan gendang yang menyudutkan Telkomsel.Sial diterima oleh Indosat, mereka justru dihujat dan dibully para netizen akibat dari cuitan tersebut. Â Netizen beranggapan bahwa Indosat IM3 tak jauh berbeda dengan Telkomsel, sama-sama memiliki kualitas buruk dalam persoalan pelayanan.
Towertelekomunikasi.blogspot.com
Reaktifnya sikap netizen pada dua provider tersebut memancing kecurigaan saya, bahwa ada penggiringan opini netizen oleh kompetitor Telkomsel dan Indosat yang lain, yaitu Â
XL. Bukan tanpa alasan, di balik hebohnya nyiyiran netizen kepada Telkomsel dan Indosat ada persoalan persaingan untuk memperebutkan sisa kanal frekuensi yang tersedia di spektrum 2.100MHz dan 2.300MHz. dengan itu, seetiap provider memiliki tambahan amunisi jaringan 3G dan 4G. Penyerangan terhada netizen kepada Telkomsel dan Indosat akan menguntungkan XL dalam kompetisi itu.
XL akan mendapat kepercayaan lebih dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan akan menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) untuk lelang frekuensi di 2.100MHz dan 2.300MHz. frekuensi itu sendiri diperebutkan oleh Telkomsel, XL, dan Indosat. Berkaca dari mosi tidak percaya para netizen, akan dengan mudah pemenang lelang frekuensi itu dapat ditentukan.
Sumber
Nyiyir KasusTelkomsel, Indosat Telak Dibully Netizen
https://www.merdeka.com/teknologi/nyinyir-kasus-telkomsel-indosat-telak-dibully-netizen.html
Lelang Frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 Ghz Disarankan Berjalan Terpisah
http://tekno.liputan6.com/read/2935138/lelang-frekuensi-21-ghz-dan-23-ghz-disarankan-berjalan-terpisah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya