Mohon tunggu...
Akhmad Rijal
Akhmad Rijal Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Indah pada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menyambut Hari Tua di Jakarta

9 Januari 2017   14:50 Diperbarui: 9 Januari 2017   14:57 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk menciptakan Jakarta yang ramah terhadap lansia. Gagasan ini dibuat oleh calon gubernur dan wakil gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat. Salah satu bentuk konkritnya adalah dengan didirikan Pasukan Ungu.

Apa itu Pasukan Ungu?

Pasukan ini diperbantukan khusus untuk para lansia di Jakarta, terdiri dari orang-orang dengan berbagai latar belakang seperti dokter, tenaga kesehatan profesional, petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S), serta relawan.

Hadirnya pasukan ini merupakan komitmen dari Basuki-Djarot sejak 2015 lalu, ketika mendeklarasikan ‘Jakarta Ramah Demensia’. Sebanyak 200 anggota pasukan memiliki tugas mulai dari meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap dimensia, mengelola kegiatan-kegiatan aktif untuk lansia, jalankan program deteksi dini, hingga menjemput lansia yang mungkin ditemukan hilang.

Khusus kasus lansia hilang, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan aplikasi Qlue untuk mempermudah dan mempercepat penanganan lansia hilang dengan bantuan masyarakat yang melaporkan. Nantinya akan ada Pasukan Khusus Penjemput Lansia (PKPL) yang mengantar sang lansia tersesat tersebut ke puskesmas terdekat. Apabila tak dijemput oleh keluarga dalam waktu 1x24 jam maka tim akan mengantarnya ke sasana atau Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW).

Selain menyiapkan tenaga tindakan, untuk merealisasikan misi ramah lansia, Pemprov juga membuka tempat-tempat untuk mendeteksi dini demensia. Tempat-tempat itu terdapat di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Cipayung, Jakarta Timur dan PSBI Kedoya, Jakarta Barat. Setiap hari Selasa dan Kamis dibuka layanan konsultasi di tempat-tempat tersebut.

Program berikutnya yang akan dijalankan untuk mewujudkan misi ‘Jakarta Ramah Lansia’ yaitu dengan mendirikan Pojok Lansia. Pemprov DKI Jakarta nantinya akan bekerja sama dengan relawan dari Alzheimer's Indonesia (ALZI), mengadakan kegiatan positif bersama para lansia di Jakarta setiap minggunya.

Tidak hanya para lansia yang diberdayakan, Pemprov DKI Jakarta juga akan membina para perawat lansia melalui acara pertemuan rutin. Nantinya pemprov DKI Jakarta akan mengadakan acara caregivers support group, yaitu semacam acara diskusi untuk mencari solusi dalam membina para lansia di Jakarta.

Dengan berbagai program kerja yang telah dilaksanakan oleh Basuki-Djarot, maka ‘Jakarta Ramah Lansia’ bukan lagi sekedar cita-cita saja namun sudah jadi wujud nyata di kota ini. Inilah bentuk kepedulian dari Basuki-Djarot kepada para lansia di Jakarta melalui berbagai programnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun