Ada satu poin yang menjadi cetak tebal dalam perdebatan antar para calon Gubernur DKI Jakarta minggu lalu di salah satu stasiun televisi swasta, yaitu masalah pembangunan manusia. Setiap calon memiliki kesepahaman bahwa membangun Jakarta harus dimulai dengan membangun manusia Jakarta. Seperti yang Djarot ungkapkan sebagai calon wakil gubernur petahana, adalah penting untuk memperbaiki mindset  yang selama ini keliru dipahami masyarakat. Memperbaiki pikiran dan akal sehat masyarakat Jakarta sudah sama dengan dua pertiga jalan untuk menuju kemajuan pembangunan Jakarta.
Keberhasilan pembangunan manusia itu bisa diukur dengan suatu indikator, adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bertugas sebagai alat verifikasi sejauh mana kebijakan yang diambil oleh suatu pemerintahan berhasil dalam membangun dan meningkatkan kualitas hidup juga kesejahteraan Manusia. IPM secara statistik akan membuat perbandingan bagaimana pertumbuhan  angka harapan hidup, kemampuan membaca, pendidikan dan standar hidup, angka itu akan diulah sebagai dasar klasifikasi apakah suatu tempat itu dapat dikatakan sebagai daerah maju, berkembang atau terbelakang.
Jakarta saat ini sedang bergerak pada arah pembangunan IPM itu, pasangan calon gubernur DKI petahana Basuki-Djarot (BaDja) menargetkan ada perkembangan positif dari IPM DKI Jakarta. IPM Jakarta hanya tertinggal 0.1 poin untuk dapat disejajarkan dengan kota-kota maju dunia. Jakarta harus ngebutmengejar 0.1 poin itu. Djarot menyampaikan, dirinya telah menyiapkan program untuk memperbaiki IPM itu. Jaminan kesehatan menjadi program pertama untuk meningkatkan IPM, setiap warga mendapat BPJS Kesehatan dan fasilitas rawat inap setidaknya kelas III.Â
Setelah itu Pemprov DKI juga akan menyediakan fasilitas pendidikan dan beasiswa bagi warga Jakarta sampai 18 juta per tahun, bagi siswa yang memiliki prestasi baik. Djarot juga mempersiapkan dimensi religius untuk menempa spiritualitas para anak-anak di Jakarta. Di samping Kesehatan dan pendidikan, juga ada perumahan yang dipersiapkan untuk menampung rakyat kurang mampu di Jakarta. Sebagai program pamungkas, Djarot akan menempa kemandirian para warga dengan cara menciptakan budidaya tanaman dan hewan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi , hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memberdayakan kemandirian ekonomi.
Program-program itu, dipersiapkan oleh pasangan petahana Basuki-Djarot untuk menjawab keraguan dan tantangan dari calon lain yang mempertanyakan mengenai bagaimana pembangunan manusia di Jakarta. Basuki-Djarot yakin Indeks Pembangunan Manusia Jakarta akan terus tumbuh, Jakarta sudah siap dan mampu disejajarkan dengan kota-kota maju di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H