"Terima kasih, selamat menempuh hidup baru, dan semoga berhasil menjalani bahtera rumah tangga!" Ucapku kepada mereka; usai menolong diriku.Â
Mereka adalah sepasang pengantin baru dari Jambi, yang sedang bertamasya untuk beberapa pekan ke depan. Dengan kendaraan pribadi, mereka melakukan perjalanan melalui jalur darat.Â
"Sebelum kami sampai di Denpasar, kami sempat singgah beberapa malam di kota-kota besar mas." ujar si suami sambil tersenyum lebar.
Cakrawala makin menguning, aku lekas meninggalkan mereka. Lalu aku teringat mengapa menikah diibaratkan seperti menaiki sebuah bahtera, karena mereka seperti akan berlayar dengan perahu, mengarungi luasnya samudera, berdua menerjang ombak dan badai.Â
Namun ada kalanya laut itu akan tenang. "Semoga saja bahtera mereka bisa bertahan sampai akhir hayat." Doaku dalam hati.
Belum begitu jauh meninggal kan mereka berdua, sempat-sempatnya aku menoleh sebentar ke mereka.Â
Lalu sontak bibirku menyanyikan sepotong lagu yang dipopulerkan oleh Nasida Ria, "Duhai senangnya pengantin baru syala la la la la la..." Sambil tertawa kecil.Â
"Tapi, bagaimana caranya orang ketiga muncul di tengah-tengah lautan samudera? ah sial, aku lupa menanyakan hal itu kepada mereka" Sesalku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H