MENGGIGIL
ibu, demam kini menyelimuti terus menggigil
tak bermaksud memanggil pasti
kecuali hanya bergumam rindu kepadamu
ibu, wajahmu yang samar di balik tirai Tuhan, dan mungkin tuan-tuan baik hingga lupa
bahwa pernah ada di rahim segumpal darah merah suci
bahwa bukti ada bapak yang menyiramkan liang surgamu, berupa mani yang manis jadi tangis
sekarang
menggigil terus di hati tak henti-henti
tlah kuukir setiap doa, 24 tahun lamanya
hanya amin selalu ramai dan damai berdebar
melaui puisi sudah
menelaui doa sunyi yang susah
hanya melalui ingatan tentang itu yang indah
mudah membencimu
dan saban lebaran tiba ku memanggil dalam hati dengan tabah
:kepada Lutfi
Saat semua terlelap
mata-mata kosong
negara masih ramai
dan sunyi dipunguti
Agar lampu terang
sebab terang itu baik
mesti kaki _wes_ bengkak
dan dua mata tak melihat
daun berserakan
Di bumi, batu-batu gelap
dan hanya pundak kasar itu
tempat tenang bersadar
selamat malam 2022
SEBUAH AMPLOP DARI SEKOLAH