Brebes, 14 Desember 2024 --- Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan inovasi pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pemerintah Desa Grinting, Kec. Bulakamba, Kabupaten Brebes menyambut kedatangan Pemerintah Desa Mangunan Lor, Kec. Kebonagung, Kab. Demak dalam rangka studi banding ke BUMDes Moncer Bae Desa Grinting. Kegiatan ini berlangsung pada 14 Desember dan diikuti Ratusan Peserta peserta yang terdiri dari pengurus BUMDes, perangkat desa, serta tokoh masyarakat.
Direktur BUMDes Suka Maju Bapak Sholichan dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan utama dari studi banding ini adalah untuk belajar langsung dari pengalaman dan praktik terbaik (best practices) yang telah diterapkan oleh BUMDes Moncer Bae Desa Grinting yang sangat maju dan menjadi percontohan di Kabupaten Brebes. "Kami ingin melihat dan mempelajari bagaimana cara mereka mengelola usaha, memanfaatkan potensi lokal, serta membangun kerja sama dengan pihak eksternal. Harapannya, ilmu yang kami dapatkan bisa diimplementasikan untuk memajukan BUMDes kami," ujarnya.
Kegiatan ini dilakukan di Gedung serbaguna Pemdes Grinting dengan metode diskusi interaktif dengan pengelola, dan pemaparan mengenai strategi pengelolaan usaha yang berkelanjutan. Salah satu materi yang menjadi sorotan adalah BUMDes Moncer Bae yang menjadi percontohan di kabupaten Brebes dan bisa berkontribusi untuk desa tiap tahunnya minimal 40 Juta, hal ini membuat BUMDes Moncer Bae Desa Grinting menjadi percontohan mengingat pengelolaan dan kontribusi yang baik.
Kepala Desa Bapak Suhartono, S.H., M.H yang turut menyambut baik kegiatan ini menambahkan bahwa program studi banding ini juga bertujuan untuk memotivasi para pengurus BUMDes agar lebih kreatif dalam memanfaatkan potensi desa. "Kami turut senang rekan-rekan dari Demak bisa hadir di desa kami semoga tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga mendorong terciptanya ide-ide segar yang dapat diaplikasikan di desanya, yuh bareng belajar bangun desa ," katanya.
Peserta studi banding mengaku sangat terinspirasi oleh keberhasilan BUMDes yang dikunjungi. "Kami banyak belajar tentang pentingnya manajemen yang profesional dan pemanfaatan teknologi dalam pemasaran produk. Hal ini membuka wawasan kami untuk mengembangkan unit usaha yang lebih kompetitif," ungkapnya.
Studi banding ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mewujudkan pengelolaan BUMDes yang lebih inovatif, mandiri, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat desa. Setelah kembali ke desa, para peserta akan mengadakan rapat tindak lanjut untuk membahas implementasi hasil studi banding ke dalam program kerja BUMDes.
Akhmad Mukhrozi
Penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H