Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Otak Emosional, Bagaimana Emosi Diproduksi?

1 April 2022   10:37 Diperbarui: 1 April 2022   14:00 2810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbagai emosi. Sumber: Rawpixel/Getty Images/iStockPhotos

Pada sisi ini, kasus WS menjadi sangat rumit, ini jelas sangat subjektif. Perubahan ekspresi dari senang (tertawa) kemudian jijik dan marah (menampar) sangat dipengaruhi oleh situasi internal dan juga relasi emosional sebelumnya dengan sang istri.

Anatomi Saraf Emosi

Ilustrasi dari psyposh.org
Ilustrasi dari psyposh.org

Respons emosional refleksif awal terhadap sesuatu di lingkungan kita terjadi dengan sangat cepat dan sering kali luput dari kendali sadar. Respons ini terjadi di bagian kuno otak kita yang dikenal sebagai sistem limbik (limbic system). Istilah yang pertama kali dikenalkan oleh ahli saraf Paul Broca tahun 1878 dengan menyebutnya "le grand lobe lymbique."

Area mana saja yang disebut sistem limbik telah berubah sejak zaman Broca, namun secara umum para ahli sepakat untuk memasukkan struktur antara korteks (dua belah otak), hipotalamus dan batang otak. Amigdala dan hipokampus secara luas juga dianggap termasuk sistem limbik. 

Komponen yang paling penting dari sistem limbik untuk emosi termasuk amigdala, hipotalamus, korteks cingulate (cingulate cortex), dan area tegmental ventral (ventral tegmental). Namun perbedaan pendapat adalah hal lumrah, minimal kita mengetahui apa itu sistem limbik dan sistem paralimbik (paralimbic), yang berarti struktur yang berinteraksi erat dengan sistem limbik tetapi tidak benar-benar bagian darinya. 

Sistem limbik memiliki lebih sedikit lapisan neuron untuk memproses informasi, jika dibandingkan dengan kedua belahan otak. Hasilnya cepat, tetapi seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman kita, reaksi emosional seringkali tidak mengintegrasikan semua informasi secara relevan. Inilah mengapa kita merasa sering tidak berpikir secara logis saat bertindak dalam kendali emosi. 

Bagaimana Otak Memberi Nilai Emosi?

Ada beberapa sistem berbeda di otak yang menghubungkan stimulus dengan nilai emosional. Prinsipnya, sama dengan cara kerja otak lainnya, sistem emosi tidak berdiri sendiri. Sistem ini berkomunikasi dan saling mempengaruhi dengan sistem lainnya. Motivasi disebut sistem yang paling terkait dengan sistem emosi di otak, karena emosi sering mengarahkan kita untuk bertindak.

Sistem pertama yang terlibat dengan penilaian emosi di otak adalah sistem penghargaan dopaminergik (the dopaminergic reward system). Sistem ini melibatkan area ventral tegmental dan nucleus accumbens. Struktur ini berada di tengah dan bawah otak, setinggi mata sampai area pelipis. Sistem ini merespons penghargaan, dan memotivasi kita untuk mengulangi sesuatu yang terasa baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun