Namun, jika ternyata Tim Merah Putih nanti kalah, mereka yang mempercayai ilusi kontrol akan dengan mudah melakukan rasionalisasi bahwa tim ini tidak sepenuhnya kalah.Â
Atau bahkan mereka semakin memperkuat ilusinya dengan mengatakan bahwa hasilnya akan jauh lebih buruk jika mereka tidak melakukan hal-hal tertentu.Â
Kemudian mereka akan mencari tanda-tanda harapan untuk masa depan, dan mencari dukungan sosial dari sesama penggemar lainnya untuk semakin menegaskan ilusinya.
Mengontrol Ilusi Kontrol
Ilusi kontrol dapat mendorong kita untuk membuat keputusan yang tidak rasional, yang mengarah pada hasil negatif yang seharusnya dengan mudah dihindari. Perjudian adalah contoh utama.Â
Bagi penjudi, bahkan dalam kasus dimana semuanya sepenuhnya kebetulan, orang sering merasa bahwa mereka dapat mengubah peluang sesuai keinginan mereka, dengan kepercayaan yang bermuara dari ilusi kontrol.
bahkan dalam kasus dimana semuanya sepenuhnya kebetulan, orang sering merasa bahwa mereka dapat mengubah peluang sesuai keinginan mereka, dengan kepercayaan yang bermuara dari ilusi kontrol.
Tentu saja bias ini sering dimanfaatkan dalam iklan produk judi. Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa iklan ini biasanya mengecilkan risiko judi dengan mengangkat tema maskulinitas dan pengetahuan olahraga. Tujuannya untuk membangun narasi bahwa pria yang macho dan paham olahraga memiliki peluang lebih baik untuk menang.
Ilusi kontrol menyerang seseorang yang meninggalkan rasio dan logika. Oleh karena itu, kata Matute dkk., (2015) mengunyah informasi dari eksternal dan berpikir kritis ilmiah adalah hal yang terbukti secara ilmiah membebaskan kita dari jeratan ilusi kontrol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H