Apa kata penelitian?
Sayangnya penelitian menunjukkan adaptasi pada budaya baru ini melahirkan permasalahan baru, yaitu meningkatnya kelelahan zoom (zoom fatique).Â
Kelelahan zoom atau jenis layanan video konferensi lainnya telah menjadi istilah umum untuk menyebut kondisi capek fisik dan lelah mental dikarenakan kelebihan beban komunikasi nonverbal yang harus ditanggung seseorang.Â
Adalah Jeremy Bailenson, seorang profesor sekaligus pendiri laboratorium interaksi virtual manusia Universitas Stanford yang pertama melakukan penelitian tentang jenis kelelahan baru ini.Â
Dalam artikel yang diterbitkan jurnal Technology, Mind, and Behavior bulan Februari 2021, Bailenson menyebut pandangan mata dari jarak dekat yang berlebihan, terbatasnya gerak fisik, evaluasi diri berlebih karena menampilkan video mandiri, dan peningkatan beban kognitif dalam mengirim dan menerima pesan adalah empat faktor utama yang menjadi sumber kelelahan zoom.
Jena Lee dalam sebuah tulisan di Psychatric Times menjabarkan bagaimana pertemuan online bisa sangat melelahkan.Â
Bayangkan betapa lelahnya jika anda berbicara dengan seseorang dari jarak yang sangat dekat secara intens dalam waktu yang lama.Â
Belum lagi, semua orang bisa melihat wajah anda terus menerus karena kamera hidup --biasanya guru mewajibkan.Â
Jika sebelumnya untuk maju ke depan kelas saja siswa mengerahkan begitu banyak energi, video konferensi membuat mereka seolah berada di depan siapapun setiap saat.
Sudah begitu, kita tidak bisa bergerak bebas, karena harus duduk di depan perangkat dalam waktu yang lama.Â