Baru-baru ini Jurnal Schizophrenia Research menyebut terdapat tiga bagian tubuh yang dapat membuat komunikasi tetap efektif saat menggunakan masker, yaitu alis, tangan dan gerakan badan. Alis bisa mewakili keterkejutan kita dan ketika membentuk "V" dia akan menyampaikan kemarahan.
Orang dengan gangguan pendengaran menggunakan alis untuk membaca pesan emosional lawan bicaranya. Untuk mengekspresikan ketertarikan dan memberikan penekanan, kita bisa menggunakan gerakan tangan.Â
Sedangkan gerakan badan dapat menunjukkan banyak hal tentang perasaan. Seperti membungkuk saat berada dalam tekanan, sedangkan tegak menunjukkan tingkat waspada dan ketegangan.
Jika kita kehilangan sebagian atau keseluruhan pesan emosional, kemungkinan kita juga akan memberikan respon yang keliru
Banyak yang mengira bahwa percakapan hanyalah urusan indera pendengaran. Nyatanya, percakapan adalah salah satu bentuk komunikasi yang membutuhkan tiga hal sekaligus, yaitu penglihatan, pendengaran dan pengamatan.Â
Setidaknya inilah yang dikatakan Dr. Magnotti dan Michael Beauchamp ahli, dua orang ahli saraf dari Baylor College of Medicine di Texas dalam sebuah penelitiannya yang dipublikasikan tahun 2017 di Jurnal PLOS Computational Biology.Â
Menggunakan masker dalam percakapan yang melibatkan emosi, akan sangat menyulitkan. Kita kemungkinan akan kehilangan sebagian atau keseluruhan penekanan emosional seseorang, apakah dia sedang sedih, gembira, terpesona atau bahkan marah.Â
Jika kita kehilangan sebagian atau keseluruhan pesan emosional, kemungkinan kita juga akan memberikan respon yang keliru. Itulah mengapa tindakan Yono dalam kasus di atas bisa jadi adalah sebuah hal penting bagi dirinya.Â
Bisa jadi dia tidak menggunakan masker dengan sempurna karena sedang terlibat percakapan yang intens dan emosional dengan istrinya. Â