Seharusnya Ajax tidak berakhir seperti ini. Musim gemilang dengan kampanye menyihir dunia tak sepantasnya berakhir begitu sakit. Erick Ten Haag harus bergerak cepat. Memulihkan luka.
Masih ada dua pertandingan liga untuk mendapatkan gelar domestik. Tapi di sana masih ada PSV. Mereka mengintai kapanpun kaki ringkih Ajax terpeleset. Jika memang gagal, tahun depan akan semakin sulit. Karena pasar mengintai hampir semua bintang Ajax.
Keajaiban Anfield
Keajaiban di Anfield itu harus di bagian paling atas dalam sejarah mereka. Mengingat siapa yang mereka mainkan, pentingnya kesempatan dan perasaan yang luar biasa. Terlepas dari semua yang telah disaksikan stadion ini selama bertahun-tahun, bahwa Liverpool tidak pernah bisa mengelola sesuatu yang spektakuler ini sebelumnya.
Siapa yang berani secara terbuka menjagokan Liverpool sehari sebelumnya? Memang tahun lalu mereka sampai pada laga puncak. Laga di Anfield bukanlah laga yang ingin sepenuhnya dilewati oleh The Kop. Defisit tiga gol, beberapa pemain pilar terkapar.
Kesempatan di Liga Inggris juga hampir sirna. Segenap luka tersebut sepertinya akan semakin menganga. Ada juara Spanyol bertandang menuntaskan misi. Dipimpin Lionel Messi, Blaugrana mengejar treble ketiga mereka dalam satu dekade dan koleksi Si Kuping Lebar kelima mereka dalam 13 tahun terakhir.
Tim lain mungkin saja menyusut dengan apa yang telah pada mereka. Tapi Liverpool tidak. Apa yang bisa diharapkan pada sosok Divock Origi dan Gigi Wijnaldum? Mereka pantas dimasukkan dalam kamus calon bintang gagal berkembang. Nama besar mereka hanya sampai pada mata dan telinga penggila Football Manager (FM) era 2000-an. Tidak di dunia nyata. Minimal sampai kemarin malam.
Gerakan aneh Origi terlihat begitu penuh keberuntungan saat menyambar muntahan tendangan Kapten Jordan Handerson. Itu terjadi di menit 7, seperti menghembuskan keyakinan kepada semua. Ya! Kita bisa!
Sembilan menit setelah masuk lapangan, Wijnaldum mendapatkan momentum. Gol pertamanya datang ketika Alexander-Arnold kehilangan bola, lalu memenangkannya kembali, sebelum mengirimkan umpan silang rendah dari kanan. Wijnaldum yang berlari berhasil mengirim bola melewati celah di bawah Ter Stegen. 2-3!
Gigio segera menghampiri bola dan merebutnya dari Ter Stegen. Ia mengirim pesan yang mewakili sikap Liverpool. Mereka ingin segera kembali memulai pertandingan. Tepat dua menit kemudian, Gigio kembali ada di depan gawang menerima umpan ciamik dari Shaqiri. Itu adalah tandukan memutar yang secara dramatis mengubah corak pertandingan.