Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Secara Psikologis, Kita Butuh Napoli Juara Tahun Ini

11 Maret 2018   07:43 Diperbarui: 14 Maret 2018   22:02 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari www.mcfcwatch.com

Melihat segala atributnya, sebenarnya Napoli tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Leicester dalam hal mengejutkan penikmat bola dunia. Minimal itulah yang juga dikatanan oleh Foster dan Keane (2015) dalam penelitian yang telah disebutkan di atas. Kalaupun Napoli juara, mungkin dia hanya akan masuk dalam kategori kejutan biasa. Berikut ini empat faktor yang membuat Napoli hanya akan menjadi kejutan biasa:

  • Memori tentang sejarah Napoli. Otak kita telah menyimpan pengetahuan tentang sejarah tim Kota Naples tersebut. Maradona adalah produk sejarah termasyhurnya, dua kali Napoli merajai panggung Serie A dan deretan gelar lainnya. Napoli bukanlah tim anak bawang layaknya Leicester sewaktu mereka menjadi kandidat juara dulu.
  • Faktor kedua adalah skenario kejutan. Mari kita berbicara tentang konsistensi bukan hanya tahun ini, namun tahun-tahun sebelumnya. Setelah hanya menjadi penggangu (tidak serius) Juventus dalam dominasinya 6 tahun terakhir, waktunya tahun ini Napoli memberikan kejutan kecil bagi penggemar sepakbola dunia. Gelaran Serie A tahun ini telah membuat skenario juara Napoli lebih logis, karena Lorenzo Insigne dkk adalah juara paruh musim dan memiliki grafik meningkat dibandingkan tahun kemarin dalam hal pengumpulan poin serta jumlah gol yang diborong.
  • Faktor selanjutnya adalah logika. Secara logis, Napoli memiliki segala perangkat untuk menjadi jawara tahun ini. Mereka memiliki pelatih cerdik, pasukan merata dan juga memiliki basis suporter yang melegenda. Ketiganya menjadi kolaborasi logis yang dibutuhkan setiap tim untuk menjadi juara.
  • Kesiapan kognisi kita adalah faktor terakhir. Inilah yang membuat Napoli tetap masuk dalam kandidat kejutan. Dominasi dan konsistensi Juventus mungkin yang menghalangi kesiapan kita untuk melihat jawara baru Italia dalam lebih dari satu dasawarsa terakhir. Penikmat sepakbola yang memperhatikan Serie A  tentu sangat ingat bagaimana Juventus sangat berpengalaman dalam menguntit dan kemudian meninggalkan pesaingnya saat mereka terpeleset di akhir-akhir kompetisi. Terbukti pada pekan ke 27 dimana Hamsik cs terpeleset sedangkan Dybala memaksakan kemenangan Juventus pada tambahan waktu. Itulah juga yang terjadi pada Napoli dan Roma dalam beberapa tahun terakhir. Menjadi penantang sampai duapertiga kompetisi, kemudian tertinggal jauh saat kompetisi berakhir. 

Serie A Sebagai (calon) Penyelamat Kita

Melihat betapa lancar jalannya prediksi pengamat pada liga-liga yang saya sebutkan di atas, Serie A tampaknya menjadi harapan terakhir kita tahun ini. Setelah kisah heriok Leicester City dua tahun lalu dan betapa girangnya kita pada pencapaian AS Monaco yang membangunkan kita pada mimpi panjang PSG, sepertinya SSC Napoli bisa saja menjadi pelepas dahaga kita akan sebuah kejutan. Bagi pengamat Serie A, Napoli sekali lagi akan menggairahkan mulut dan jari pengamat untuk berbicara dan menulis lebih jauh tentang fantasi sebuah sepakbola. 

Sampai pekan ke 27, Napoli seolah masih memimpin klasemen Serie A dengan selisih 1 poin atas Juventus. Sekali lagi itu hanya jarak seolah. Karena kekalahan melawan serigala ibukota pada pekan ke 27 membuat Juventus (yang memiliki satu pertandingan sisa melawan Atalanta) bukan saja dapat memangkas jarak, melainkan mengkudeta Napoli dengan selisih 2 poin.

Sebagai penikmat sepakbola, kita tentu sangat berharap bola itu masih bundar. Minimal kebundaran bola masih berlanjut tahun ini. Kita membutuhkan ledakan dopaminedalam otak, untuk menggairahkan dunia (kompetisi) sepakbola. Layaknya sopir, kita membutuhkan jalan yang tidak hanya lurus, agar tetap fokus. Kita sangat butuh Napoli tahun ini setelah harapan tersebut secara matematis tidak bisa kita dapatkan dalam liga-liga besar lainnya.

Sedikit saja saya rasa cukup daripada tidak sama sekali bukan? Dalam lubuk hati terdalamnya, Juventini-pun mengamini hal ini. Mereka juga manusia, mereka pastilah membutuhkan kejutan untuk kembali berharap tim kesayangnnya menjadi juara tahun depan. Saya rasa harapan tersebut lebih indah daripada 5 tahun terakhir bukan?

*artikel ini merupakan adaptasi dari artikel dengan tema sama yang telah diterbitkan di panditfootball.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun