Kembali pada penelitian di atas, ditemukan bahwa pada usia 12 bulan merupakan usia yang tepat untuk memprediksi jenis temperamen anak dan minat mereka terhadap makanan. Penelitian di atas sekaligus membuka cakrawala bagi banyak orangtua bahwa anak dengan jenis temperamen mudah terlihat secara alamiah memiliki minat baik terhadap makanan. Pertanyaannya adalah apa yang harus kita lakukan jika anak kita bukanlah easy children?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat masuk dalam kategori pola temperamen manakah anak kita. Amati anak kita masing-masing sekitar usia 6-18 bulan. Bagaimana mereka saat bertemu dengan suasana, orang atau barang yang baru. Sesekali ajak mereka keluar, stimulasi dengan barang-barang baru dan kenalkan dengan orang-orang baru.Â
Jika mereka gampang untuk mengenal dan diajak orang baru, kemungkinan besar pola temperamennya adalah easy children.Jika sebaliknya, mereka tidak mudah menerima (orang, barang atau suasana baru) dan bahkan menghindari dan menangis, kemungkinan besar anak tersebut memiliki pola sulit (difficult children).Â
Beberapa anak yang lain kemungkinan terlihat diam saja ketika bertemu dengan orang baru, tapi ketika didekati dan diajak mereka menolak adalah anak-anak yang kemungkinan memiliki pola temperamen lambat (slow to warm up). Berikut adalah tabel singkat yang menjelaskan ketiga pola tersebut:
Mempersiapkan lingkungan adaptif
Sampai saat ini belum ada kesepakataan terkait kapan manusia menggunakan jenis temperamen tertentu. Sebagian besar ahli psikologi menyebut bahwa temperamen merupakan reaksi alamiah manusia terhadap lingkungannya. Namun dengan begitu bukan berarti perilaku manusia akan menetap dan tidak dapat dirubah. Seperti halnya seorang yang pemalu dapat berubah untuk lebih membuka dirinya.
Goodness of Fit(GoF) adalah jawaban untuk kita (orangtua) yang menemukan kenyataan bahwa anak kita bukanlah easy children. GoF adalah penyiapan lingkungan yang tepat bagi masing-masing jenis temperamen bayi. Konsep GoF menganggap bayi membutuhkan stimulasi yang berbeda sesuai dengan jenis temperamen mereka. Dengan kata lain, konsep ini dengan jelas menganggap bahwa temperamen layaknya tubuh biologis manusia, diperoleh secara alamiah tanpa proses belajar.
Dari sini (sebagai orangtua) kita mendapatkan tantangan tersendiri untuk menyesuaikan jenis temperamen anak kita dengan lingkungannya, terutama menyelaraskan tuntutan lingkungan dengan hambatan temperamen anak. Anak-anak dengan tempramen sulit dan lamban membutuhkan dukungan emosional dan perlindungan otonomi mereka.
Mari kita beralih pada pertanyaan apa dan bagaimana dukungan emosional itu? Bagaimana pula pemberian otonomi untuk bayi? Siapa yang harus melakukannya? Dan bagaimana caranya? Saya rasa tulisan saya kok sudah panjang ya, jadi doain saja lain waktu saya akan lanjutkan, hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H