Mohon tunggu...
Akhmad Mizan B M
Akhmad Mizan B M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jember '18

I don't get older, I level up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3: Pengoptimalan UMKM dengan Digital Marketing

13 September 2021   21:00 Diperbarui: 13 September 2021   21:01 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
radarbangyuwangi.jawapos.com

Dengan materi mulai dari dengan topik pembahasan yaitu pelatihan digital marketing untuk UMKM, Program pelatihan bisnis di media sosial, dan program pengoptimalan media sosial yang membahas mengenai digital marketing mulai dari definisi, fungsi, alasan pentingnya penggunaan digitak marketing, tipe-tipe digital marketing, peran digital marketing dalam customer journey, langkah-langkah strategi campaign digital marketing, kelebihan dan potensi yang didapat jika menerapkan digital marketing, dan juga diskusi terkait nama yang akan digunakan sebagai merk dagang (brand) beserta logo yang telah diajukan oleh peserta KKN kepada pelaku UMKM. 

Kemudian membahas mengenai tata cara yang benar terkait bisnis yang dilakukan di media sosial, apa saja kelebihannya. pengoptimalan sosisal media untuk jualan online, market place, tips pemostingan konten produk di akun media sosial yang digunakan. Dan juga pada minggu kedua ini menghasilkan bahwa nama produk dan desain logo yang telah diajukan oleh peserta  diterima dengan baik oleh pelaku UMKM, dimana untuk nama produknya berlabel “Ex-Coffee”. Dan membahas mengenai pengoptimalan media sosial untuk berjualan secara online, market place, tips pemostingan konten produk di akun media sosial yang digunakan.

Setelah memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM, Mizan memberikan pendampingan pemasaran produk. Setelah mendapatkan output berupa merk dagang (brand) dan logo produk, selanjutnya pelaku UMKM diajarkan untuk membuat akun media sosial berupa akun instagram. Pasalnya sebab dari UMKM mengalami penurunan pendapatan secara signifikan dikarenakan tidak mempunyai logo produk, merk dagang, dan akun sosial media guna melakukan promosi. Sehingga dengan adanya logo produk, merk dagang, dan akun media sosial berupa instagram, 

UMKM diharapkan bisa mendapatkan pendapatan secara konsisten kembali. Selanjutnya setelah program digital marketing rampung, Mizan bersama pelaku UMKM  melakukan promosi produk dagang dengan cara menghubungi akun-akun media sosial kuliner yang ada di banyuwangi kota yang digunakan sebagai perantara dan selanjutnya membuat poster untuk diposting di media akun-akun kulier unntuk memperkenalkan UMKM Ex-Coffee kepada masyarakat sekitar.

Pada dasarnya UMKM Ex-Coffee ini memiliki potensi yang begitu besar untuk berkembang, tidak adanya kompetitor dalam hal bisnis minuman berbasis es kopi di Kelurahan Singotrunan menjadikan peluang bisnis yang bagus untuk mengembangkan usaha. Aset berupa panci, kompor, dan cup gelas berukuran sedang dapat dimanfaatkan, lalu ilmu-ilmu yang telah didiskusikan bersama mengenai digital marketing dapat dibagikan kepada penerus UMKM Ex-Coffee, “secara pribadi, kami jelas sangat terbantu mas, dengan adanya program kerja tersebut kami bisa mendapatkan customer lebih banyak dari sebelumnya pada masa pandemi sekarang ini, khususnya PPKM level 4. 

Pada awal saya membuka umkm ini, rata² saya hanya menerima orderan 4 gelas per hari,  namun semenjak adanya kebijakan PPKM level 4, saya mengalami penurunan, yakni rata² pemesanan es kopi dalam sehari hanya mencapai 2 gelas saja. namun sejak pemasaran yg dilakukan secara digital marketing ini, produk es kopi ini bisa laku mencapai 6 gelas per hari. yg secara garis besar program kerja ini menambah minat beli konsumen sehingga pendapatan umkm Ex-Coffee mengalami kenaikan secara signifikan. alhamdulillah dari program kerja yg dilaksanakan oleh mahasiswa KKN universitas negeri jember telah sesuai, bahkan kami puas akan dengan bantuan dari mahasiswa KKN.” 

Ucap Aji selaku pemilik UMKM. Realisasi program kerja yang direncanakan oleh Mizan bersama dengan pelaku UMKM dapat terlaksana dengan baik dan outcome yang didapat juga sesuai dengan kebutuhan. Dimana pemilik usaha menjadi paham akan pentingnya digitalisasi UMKM untuk memaksimalkan peluang/potensi usaha yang dimilikinya, dan juga pemilik usaha merasa senang produk yang diproduksinya bisa dikenal khalayak umum dan digemari. Semoga dengan hadirnya KKN Back to Village III ini UMKM Ex-Coffee ini bisa kembali aktif dan program kerja yang telah terlaksana bisa bersifat berkelanjutan. (Akhmad Mizan Bahar Maulidiyanto/KKN BTV III/Kelompok 01/Singotrunan/Banyuwangi/Banyuwangi/Edy Hariyadi, S.S., M.Si)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun