Mohon tunggu...
akhmad kurniawan
akhmad kurniawan Mohon Tunggu... Guru - PPKN PPG Prajabatan 2022

Jadilah manusia yang "Legowo"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelandangan

7 April 2011   08:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:03 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup terlunta dipinggir jalan.

Beratap langit kelam berhujan.

Lantai tanah terasa marmer awan.

Sebatang rokok kan berakhir bulanan.

Sebungkus nasi dkeroyok jutaan setan.

Hingga akhir ayat tetap di jalan.

Mungkinkah ini jalanku Tuhan.

Pintaku mungkin tak banyak dalam angan.

Namun surga tetap sebuah harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun