Penyakit pernapasan: Sampah yang berserakan bisa mengundang lalat dan tikus, yang bisa membawa penyakit seperti leptospirosis atau bahkan TBC.
Dampak Lingkungan
Selain membahayakan kesehatan, pedagang kaki lima yang jorok juga merusak lingkungan. Sampah plastik, sisa makanan, dan bahan-bahan lainnya sering kali dibiarkan menumpuk di selokan atau di pinggir jalan. Ini bisa menyebabkan saluran air tersumbat, yang pada akhirnya berujung pada banjir.
Selain itu, tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik bisa menghasilkan bau tidak sedap dan mencemari air tanah. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, dampaknya bisa sangat merugikan, baik bagi lingkungan maupun kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Solusi yang Dapat Dilakukan.
Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini:
1. Edukasi pedagang: Pemerintah atau pihak berwenang bisa memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan, baik untuk kesehatan penjual maupun pembeli. Program pelatihan singkat mengenai cara menjaga kebersihan tempat usaha bisa sangat membantu.
2. Pengadaan tempat sampah: Penyediaan tempat sampah yang cukup di sekitar area jualan bisa membantu mengurangi sampah yang berserakan. Pedagang juga sebaiknya diwajibkan untuk menjaga kebersihan lapak mereka.
3. Peningkatan pengawasan: Pemerintah bisa memperketat pengawasan terhadap kebersihan pedagang kaki lima. Jika ditemukan pedagang yang tidak menjaga kebersihan, mereka bisa diberi peringatan atau sanksi.
Pedagang kaki lima yang jorok tidak hanya membahayakan kesehatan masyarakat, tetapi juga merusak lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, baik pedagang, pembeli, maupun pemerintah, untuk bekerja sama dalam menjaga kebersihan. Dengan lingkungan yang bersih, kita bisa hidup lebih sehat dan nyaman. Tentu saja. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H