Mohon tunggu...
Akhmadi Swadesa
Akhmadi Swadesa Mohon Tunggu... Seniman - Pengarang

Menulis saja. 24.05.24

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebongkah Bawang Putih dan Kenangan

31 Agustus 2024   13:12 Diperbarui: 31 Agustus 2024   18:56 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: dokpri.


Oleh: Akhmadi Swadesa

KAMI memang sudah lama juga tidak bertemu, dan sangat jarang pula kontak lewat handphone. Itu karena kesibukan kami masing-masing. Tetapi semalam tiba-tiba dia menghubungi saya lewat WA. Mengundang saya untuk berkunjung ke rumahnya yang terletak di pinggiran kota. Katanya, kangen untuk ngobrol-ngobrol sebagai sesama teman lama.

Oleh sebab itu pada pagi hari Sabtu ini, setelah pamit dengan orang rumah, saya langsung menuju ke rumah teman itu dengan mengendarai motor.

Baca juga: Selangit Sesal

Dia sudah duduk menunggu di teras rumahnya yang asri, karena di sekitar halamannya penuh berbagai tumbuh-tumbuhan rempah yang bermanfaat dan juga berbagai bunga warna-warni. Udaranya teras segar.

Setelah berjabat tangan dengan hangat, kami segera duduk dan ngobrol di teras itu. Saya perhatikan teman itu wajahnya tetap nampak kelihatan segar dan awet muda. Kamu ini seperti tidak pernah berubah, maksudku fisikmu, masih seperti dulu juga, tetap nampak sehat dan bugar, meskipun usia sudah kepala lima. Apa rahasianya?

Seperti yang kau ketahui, jawabnya, aku tidak merokok. Dan aku rutin berolah raga pada hari Sabtu dan Minggu, meskipun hanya berjalan kaki. Lalu ini.

Dia mengambil sebongkah bawang putih yang terletak di atas meja sejak tadi, meretasnya sesiung dari bongkahan, lalu mengupas kulitnya dan memakannya. Cara dia makan bawang putih itu, seperti orang makan kue putu saja. Terlihat enteng dan nikmat. Benar-benar dah!

Sementara saya yang melihat, bergidik ngeri-ngeri aneh karena membayangkan bagaimana rasanya bawang putih dimakan langsung mentah-mentah seperti itu.

Menurut teman itu, salah satu yang membuat dia selalu terlihat bugar, ya karena rutin mengkonsumsi bawang putih, baik dimakan langsung seperti tadi, maupun dicampur dengan bahan-bahan lain dalam sayuran atau dibuat jus.

Memang. Bawang putih memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, tujuh di antaranya:

 -- Meningkatkan Sistem Imun: Bawang putih mengandung allicin yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

-- Menurunkan Tekanan Darah: Mengonsumsi bawang putih secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah, baik bagi penderita hipertensi.

-- Menurunkan Kadar Kolesterol: Bawang putih dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

-- Bersifat Antioksidan: Kandungan antioksidan dalam bawang putih dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

-- Sifat Anti-inflamasi: Bawang putih memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti arthritis.

-- Bersifat Antibakteri dan Antijamur: Bawang putih efektif melawan berbagai jenis bakteri, jamur, dan virus, membuatnya berguna sebagai pengobatan alami untuk infeksi.

-- Meningkatkan Kesehatan Kulit: Sifat antimikroba dan antioksidan dalam bawang putih dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat.

Demikian. Selain menurunkan kolesterol dan tekanan darah, bawang putih juga dapat membantu mencegah pembentukan plak pada arteri, yang dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Banyak sekali manfaat bawang putih bagi kesehatan tubuh manusia, di samping juga bawang putih merupakan tumbuhan rempah yang mampu melezatkan berbagai masakan.

Terus terang, ketika menuliskan tentang manfaat bawang putih ini, saya jadi teringat saudara kandung saya nomor tujuh, yang telah meninggal beberapa tahun lalu.

Kami sekeluarga orang-orang yang sangat doyan makan dengan sambal. Apa pun lauknya maka yang namanya sambal harus ada. Tanpa ada rasa pedas dari sambal, selera makan kami rasanya belum mantap.

Nah, terkait sambal ini, kakak saya itu pernah berkata kepada saya, seperti ini: "Kau tahu, apa yang membuat rasa sambal menjadi enak? Ya, bawang putih. Karena bawang putihlah sambal itu rasanya menjadi enak dan gurih."

Dan, karena itulah, mengapa tulisan ini saya beri judul; sebongkah bawang putih dan kenangan. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun