Mohon tunggu...
AKHMADI
AKHMADI Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri 44 Jakarta

Guru Pendidikan Pancasila bertugas di SMPN 44 Jakarta, Ketua MGMP Wilayah 1 Kota Administrasi Jakarta Timur, Komite SMKN 1 Cikarang Barat, Konsultan Hukum, bisnis, hobbi menulis tentang dunia pendidikan, politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya. beberapa tulisan tertuang dalam https://www.kompasiana.com/akhmadi23750, https://akhmadijpr.com/, https://akhmadiblog.blogspot.com/, https://www.facebook.com/akhmadijpr.akhmadijpr/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kunjungan ke Suku Baduy

28 Mei 2024   07:57 Diperbarui: 28 Mei 2024   07:59 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Yang diprakarsai oleh Prof Jafar dan tim mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat " Pelatihan Pemanfaatan Kearifan Lokal Sebagai Sumber Belajar Bagi Guru Pendidikan Pancasila" yaitu kunjungan ke Desa Adat Baduy yang berada di Lebak, Banten. Kegiatan ini bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKN SMP DKI Jakarta dilaksanakan pada tanggal 23- 24 Mei 2024. Perjalanan dilakukan kurang lebih 4 jam dari Jakarta menuju ke suku Baduy.

Perjalanan yang sangat menantang dan melelahkan karena menyusuri jalan bebatuan dan tanah yang terjal berupa tanjakan maupun turunan, sehingga diperlukan stamina yang Fit untuk menempuh perjalanan menuju ke suku Baduy. Sepanjang perjalanan kami menjumpai warga suku Baduy Yang sedang melaksanakan aktivitasnya, antara lain menjemur cengkeh, kopi, berladang, melakukan jual beli, membawa padi yang tersimpan kuran lebih 5 (lima) tahun dan kami sering berdialog dengan suku Baduy. Mereka sangat terbuka menerima kehadiran kita dan dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan dapat dijelaskan oleh mereka.

Banyak hal yang kita dapatkan, kearifan lokal benar ada dan nyata di Indonesia. kehidupan yang masih berpegang teguh terhadap prinsip-prinsip kehidupan lokal yang telah diatur oleh pemangku adat, Tradisi dan ritual masyarakat setempat masih dilaksanakan. Pakaian yang mereka kenakan terlihat unik, kaum perempuan baik ibu-ibu maupun anak-anak mengenakan penutup kepala, baju lengan panjang dan kain untuk bawahannya, dengan warna yang sama. Untuk kaum laki-lakinya mengenakan tutup kepala berupa kain putih, baju putih dan bawahannya warna coklat dilengkapi golok yang diselipkan di pinggangnya.

Tampak kehidupan yang damai, sejahtera, saling bantu membantu, Gotong royong, Jauh dari kebisingan dan kehidupan seperti kota metropolitan. rumah yang sederhana dan nyaman terbuat dari kayu dan anyaman bambu terlihat unik dan menarik. konsep rumah panggung dengan atap dari dedaunan dan serabut pohon. Rumah yang model dan ukurannya sama seirama menunjukkan bahwa di antara mereka tidak ada yang lebih tinggi atau lebih hebat intinya mereka adalah sama. Tidak ada keangkuhan dan kesombongan yang terlihat di kehidupan mereka.

Wawancara yang saya lakukan salah satu warga suku Baduy dalam diantaranya larangan bepergian menggunakan kendaraan, apabila terjadi pelanggaran dalam hukum adat maka akan dikenai sanksi yaitu akan diasingkan selama 40 hari dan biasanya diberikan hukuman untuk melakukan pekerjaan pekerjaan  sosial seperti membuat saluran air, bercocok tanam dan sebagainya. Beliau juga bercerita bahwa pernah diundang ke Jakarta menjadi salah satu narasumber, untuk menghadiri undangan tersebut beliau berjalan kaki ke Jakarta dibutuhkan waktu kurang lebih 4 hari.

Terbesit pertanyaan sampai kapankah kearifan lokal dapat dipertahankan? Apakah 10 atau 20 tahun ke depan kearifan lokal ini masih terpelihara sehingga bangsa Indonesia masih memiliki kearifan lokal yang dapat dipertahankan, Atau sebaliknya kearifan lokal akan tergerus dan pada akhirnya punah dari Bumi Pertiwi ini.

Oleh : Akhmadi

SMP Negeri 44 Jakarta

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun