Mohon tunggu...
Akhmad Hary Rizky
Akhmad Hary Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Jendela SMP hingga Meresahkan Masyarakat

20 November 2021   20:25 Diperbarui: 20 November 2021   20:28 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DARI JENDELA SMP

HINGGA MERESAHKAN MASYARAKAT 

Akhmad Hary Rizky

ABSTRAK

Televisi mampu membuat orang pada umumnya mengingat dari apa yang dilihat dan dengar apa layar kaca walaupun hanya sekali ditayangkan, terutama bagi anak-anak pada umumnya selalu meniru apa yang dilihat dan tidak menutup kemungkinan perilaku serta sikap anak tersebut akan mengikuti acara televisi yang ditonton. 

Remaja pada masa ini dinilai sangat menikmati media massa khususnya tayangan televisi di kehidupan sehari-harinya, dari segi jumlah waktu yang dihabiskan oleh para remaja dalam menonton televisi cukup masuk akal untuk menganggap bahwa hal ini dapat menimbulkan dampak yang mendalam pada diri remaja. Karena televisi sebagai salah satu hiburan yang sangat digemari untuk mengisi waktunya dibandingkan dengan belajar. Kebanyakan remaja lebih tertarik dengan acara yang imajinatif seperti sinetron tentang remaja, percintaan, drama. 

Dari Jendela SMP adalah sebuah sinetron Indonesia produksi Sinemart yang ditayangkan di SCTV, memiliki genre drama, roman dan remaja. Dari Jendela SMP sudah memiliki 324 episode sampai tahun 2021 ini.

ANALISIS DAMPAK PESAN PADA TAYANGAN

Tayangan program televisi sangat berpengaruh pada pembentukan perilaku pada remaja dalam kehidupan sehari-hari, karena mereka lebih cenderung meniru segala sesuatu disekitarnya. Program televisi juga bisa berpengaruh kepada remaja dari setiap adegan yang ditampilkan,  dari hal-hal tersebut kita tahu bahwa program televisi memiliki dampak positif maupun negatif untuk setiap penontonnya. Hal inilah yang menjadi pertimbangan kita dalam memilih dan memilah mana program yang layak dan berkualitas untuk ditonton. 

Dalam teori komunikasi "Uses and Gratifications" dijelaskan bahwa khalayak dapat menentukan apa yang ingin mereka lihat atau saksikan di media, khalayak dipandang sebagai konsumen yang aktif dalam memilih dan menyeleksi isi media berdasarkan motivasi dan kebutuhan yang mereka miliki (Philip Palmgreen, Ball Rokeach dan Melvin Defleur). 

Individu akan mengarahkan tindakannya sendiri berdasarkan sikapnya terhadap sesuatu yaitu keyakinan dan evaluasinya, karena itulah jenis kepuasan yang dicari individu dari media bersumber dari keyakinan dan evaluasi seseorang terhadap media tersebut. Misalnya, seseorang yang mencari hiburan dengan menonton sinetreon Dari Jendela SMP, hal itu bersumber dari keyakinan dan evaluasi orang tersebut terhadap program televisi. 

Hal ini pun dapat mempengaruhi terhadap persepsinya, dimana jumlah atau tingkat kebutuhan yang dapat ia puaskan dari penggunaannya akan media atau tayangan tertentu. Semakin banyak kebutuhan yang dapat ia penuhi dari suatu media, semakin tinggi ketergantungannya pada media atau tayangan tersebut. 

Sinetron Dari Jendela SMP nampaknya juga menjadi kebutuhan atau ketergantungan dikalangan masyarakat khususnya para remaja, besarnya antusias yang menonton program acara ini, data terbaru dari rating acara tv Indonesia per 15 November 2021 (portalmaluku.pikiran-rakyat.com), sinetron Dari Jendela SMP ada di peringkat ke-5. 

Namun, dari rating yang cukup tinggi tersebut ada juga rasa kekhawatiran masyarakat terhadap sinetron ini karena cerita yang terlalu eksplisit dan tidak pantas untuk ditayangkan ke layar kaca karena terdapat kisah kehamilan diluar nikah yang terjadi pada siswi SMP, masyarakat merasa sinetron ini dapat menjadi contoh yang kurang baik untuk para remaja. 

Kondisi stabilitas lingkungan sosial juga turut mempengaruhi, dimana situasi yang tidak menentu, seseorang akan semakin membutuhkan media untuk memperoleh informasi dan mengurangi ketidakpastian. Masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi tayangan yang ada di televisi agar dampak negatifnya bisa diatasi dengan cara lebih selektif dalam memilih setiap tayangan yang ada di televisi.

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas kita sama-sama bisa belajar, bahwa pentingnya dalam memilih dan memilah mana saja tayangan yang berkualitas serta layak untuk ditonton, tentu saja khalayak memiliki peran penting dalam menilai program yang ditayangkan melalui televisi. Dari teori Uses and Gratification sangat jelas bahwa seseorang akan memilih apa yang ditonton berdasarkan apa yang diyakini, persepsinya terhadap sesuatu sangat menentukan apa yang akan ia pilih dalam menggunakan media massa termasuk dalam tontonan televisi. 

Hal ini dapat menjadi pengaruh terhadap perilaku para remaja, daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang, dampak yang terjadi akibat terlalu sering menonton sinetron para remaja akan mulai mengikuti perilaku dari pemain. 

Dalam hal ini dituntut peran orang tua dalam memaksimalkan perannya dan melakukan komunikasi yang baik kepada anak, karena dimasa usia SMP adalah masa pencarian jati diri yang sangat mudah bila dimasuki oleh informasi yang tidak sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Labib, Muh. 2002. Potret Sinetron Indonesia.Jakarta : PT. Mandar  Utama Tiga Books Division.

Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa : Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun