Mohon tunggu...
Akhmad Febriansyah
Akhmad Febriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Tergabung sebagai anggota UKMF Teater Langkah dan UKMF Labor Penulisan Kreatif.

Lagi belajar nulis. Sukanya fotografi, videografi, kadang-kadang baca, kadang-kadang belajar drama.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sepeda Onthel dan Romantisme Sejarah

25 April 2023   05:15 Diperbarui: 30 Juni 2024   19:18 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah memang memiliki sisi romantisme nya sendiri, terutama bagi mereka yang mempunyai kenangan di sana atau dekat dengan kenangan itu. Dan tempat yang saya kunjungi ini mengantarkan romantisme masalah lalu yang begitu pekatnya, tentunya kepada mereka yang dekat dengan sejarahnya atau paling tidak ada rasa kedekatan secara emosional di sana.

Rasa itu tidak terlalu merekah di batin saya, tentunya. Saya jauh dari kisah-kisah dibalik lokasi, orang-orang dan lingkungannya. Namun, bagi orang-orang Eropa khususnya yang berasal dari Negeri Belanda, Sejarah mengalir dalam aliran darah, karena memang mereka menjadi target utama pasar.

Tempat yang saya kunjungi ini bernama Towilfiets, berada di Desa Bantar, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, Kota Yogyakarta. Penjajahan, pergerakan, kemerdekaan dan revolusi menjadi bagian periode penting sejarah Jogja, yang hingga saat ini sisa-sisanya masih dapat diindera.

Mas Towil sang pemilik Towilfiets akan mengajak para wisatawan untuk melihat-lihat lingkungan dan aktivitas masyrakat yang dulu pernah menjadi lokasi persinggahan moyang orang-orang Eropa ini. Saya membayangkan, mungkin ketika berkeliling Desa mereka bergumam di dalam hati, "Owhh seperti ini jajahan buyutku", tentunya dalam bahasa Belanda.

Berkeliling desa tentunya tidak berjalan Kaki, tetapi dengan mengayuh Sepeda Ontel seperti yang suka moyang mereka dulu lakukan. Bedanya, jika dulu Seorang Belanda menjadi sebab raut ketakutan pribumi terpancar, kini malah mendatangkan
senyuman.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Nama Towilfiets sendiri merupakan gabungan dari nama Mas Towil dan fiets yang dalam bahasa Belanda berarti sepeda. Seperti namanya, pria bernama lengkap Muntowil ini telah mengoleksi puluhan bahkan mungkin ratusan sepeda onthel dirumahnya. Siapa sangka, pedal sepada ontel yang telah tua turut membantu menggerakan roda ekonomi.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Towilfiets tak hanya mengisi kantong-kantong Mas Towil sebagai pendiri, melainkan juga berdampak pada ekonomi masyarakat  Desa Bantar. Konsepnya 'Wisata Desa', bukan 'Desa Wisata, karena apa yang dipamerkan memang milik masyarkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun