Mohon tunggu...
Akhmad Fawzi
Akhmad Fawzi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Pascasarjana Filsafat Islam

Membaca, Menulis, Merenung, dan Melamun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keteladanan Empat Imam Mazhab Fikih, Spirit ini yang harus ada dalam diri Penuntut Ilmu

11 Juli 2024   12:24 Diperbarui: 11 Juli 2024   12:27 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mazhab diartikan jalan pikiran atau metode yang ditempuh oleh seorang imam mujtahid dalam menetapkan dan memutuskan suatu hukum berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits. Sederhananya, mazhab juga disebut pendapat, pandangan, aliran, ajaran, paham dan doktrin. 

Secara universal, mazhab tidak hanya terjadi pada disiplin fikih seperti yang sudah kita kenal yaitu mazhab Hanafi, mazhab Maliki, mazhab Syafi'i dan mazhab Hanbali yang keempatnya termasuk ke dalam mujtahid mustaqil yaitu seorang mujtahid yang mempunyai metode istinbat dan menerapkannya dalam membentuk hukum fikih. 

Dalam fikih, masih banyak mazhab-mazhab lain selain keempat imam mazhab tersebut, seperti mazhab al-Auza'i, mazhab Dzahiriyyah, mazhab Tsauri dan lain sebagainya. Pada disiplin ilmu kalam, terdapat mazhab atau aliran seperti Khawarij, Syiah, Muktazilah, Asy'ariyyah dan lain sebagainya. 

Dalam disiplin Tasawuf, terdapat mazhab falsafi dan mazhab akhlaki. Namun, tulisan singkat ini hanya mengambil keempat imam mazhab dalam fikih terutama keteladanannya yang patut ditiru bagi seorang penuntut ilmu.

Perkembangan Empat Imam Mazhab dan Metode Istinbath Hukum

Sebuah mazhab walaupun sudah wafat imamnya tidak akan mati keberadaannya, estafet ajaran akan diteruskan melalui karyanya, muridnya dan dukungan dari pemerintah. Menurut Harun Nasution dalam karyanya "Islam ditinjau dari berbagai aspeknya jilid II" mazhab Hanafi banyak dianut di Turki, Suria, Afganistan, Turkistan dan India. 

Sedangkan mazhab Maliki banyak dianut di Hejaz, Maroko, Tunis, Tripoli, Mesir Selatan, Sudan, Bahrain dan Kuwait. Sementara mazhab Syafi'i banyak dianut di daerah pedesaan Mesir, Palestina, Suria, Lebanon, Irak, Hejaz, India, Indonesia, dan juga di Persia dan Yaman. Dan mazhab Hanbali berkembang di Irak, Mesir, Suria, Palestina, dan Arabia.

Ketika menggali hukum, keempat imam mazhab berbeda metode istinbath hukum yang dipakainya. Imam Hanafi dalam menetapkan hukum berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah, Fatwa Sahabat, Qiyas, Istihsan, Ijma' dan 'Urf. Sedangkan imam Maliki berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah Rasul, Sunnah Sahabat, tradisi masyarakat Madinah, Qiyas dan al-Maslahah al-Mursalah. Sementara imam Syafi'i berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah, Ijmak, Qiyas dan Istidlal. Dan imam Hanbali berdasarkan Al-Qur'an, Hadits shahih, fatwa para sahabat, hadis mursal dan qiyas.

Keteladanan Empat Imam Mazhab Fikih

Abu Hanifah sosok berparas elok, berpenampilan rapih sehingga indah dilihat dan menyukai memakai wangi-wangian. Dirinya dipenuhi perangai baik, ia dikenal sosok yang rendah hati dan tidak banyak bicara mengenai hal-hal yang sia-sia. Syekh Ahmad Farid dalam karyanya Min A'lam as-Salaf, dikatakan bahwa Abu Hanifah sosok imam yang melakukan shalat isya' dan subuh dengan satu wudhu selama 40 tahun. Beliau selalu menghidupkan malamnya dengan melakukan shalat serta berdoa penuh harap kepada Allah, karena itu beliau dipanggil nama al-Watid yakni orang yang kuat lantaran banyaknya shalat yang dilakukannya. Sebagaimana perkataan dari Yahya bin Abdul Hamid al-Himmani yang juga dari ayahnya, ia berkata bahwa dia pernah menemani Abu Hanifah selama 6 bulan dan dia belum pernah melihat Abu Hanifah shalat subuh kecuali dengan wudhu shalat isya dan Abu Hanifah selalu menyudahi shalat malamnya menjelang waktu sahur. Surah yang selalu dibaca pada shalat malam ialah Q.S Al-Qamar: 46 dengan penuh tangisan dan selalu merasa rendah diri serta takut kepada Allah. Beliau juga dikenal sosok yang paling wara di tanah kelahirannya yaitu Kufah. Selain tekun beribadah, beliau juga sosok yang sederhana. Dikatakan oleh Ummu Walad bahwa Abu Hanifah belum pernah tidur menggunakan bantal di atas tempat tidurnya dan beliau tidur pada waktu antara dzuhur dengan asar pada musim panas dan agak sore atau awal malam di musim dingin.

Sedangkan Imam Malik sosok yang dikenal tawadhu dan apa adanya. Jika dihadapkan pertanyaan, kalau memang beliau tidak tahu maka bilang tidak tahu. Baginya, perisan orang alim adalah berani mengatakan 'Aku tidak mengetahui'. Pernah beliau diberikan 48 masalah, 32 permasalahan tersebut dijawab 'Aku tidak mengetahui'. Beliau tidak pernah memaksakan menjawab kalau memang tidak tahu padahal beliau seorang imam mazhab, berbeda dengan saat ini kebanyakan orang-orang tidak ingin dipermalukan karena ketidaktahuannya sehingga memaksakan menjawab permasalahan dengan kebodohannya. Dalam nasihatnya, beliau berkata menyebarkan ilmu merupakan kebaikan utama dan seorang penuntut ilmu harus tenang, tentram dan takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun