Pada fitrah yang belum terjamah
Negeri ini masih penuh dengan sampah
Terkadang kebaikan dirupa kegelapan
Tersuling pemikiran kotor para pemain
Hidup ini adalah permainan , katanya ...
Serupa kaki yang berkalung sorban
Paripurna dengan balutan kaligrafi arab
Bahkan malaikat dibuat ragu dengan pilihan - pilihan
Lalu, kemudian syetan tertawa terbahak - bahak
Mau kemana, katanya ?
Tanda tanya besar melingkari otak
Padahal hidup masih berantakan
Mau menata tanpa ingin ditata
Kaum - kaum mulai mencari penguripan
Tanpa pandang bulu menuju perlintasan
Batas - batas tak lagi nampak jelas
Setiap geraknya mencari pembenaran semata
Tengok, dan berpikirlah, barangkali keyakinanmu keliruÂ
Menghujat seteru dengan kearifan lokal
Kita terlahir bukan untuk itu, tersebab sempitnya khayalan
Dan menutupi beberapa kemungkinan
Kesempatan bukanlah tuhan ...
Untuk kembali, hanya perlu penjernihan
Memulai bakti yang sesungguhnya
Dan hidup tanpa caci maki
Orang pandai kian berserakan
Bahkan penipuan semakin merajalela
Ibadah terlupakan, masyaallah ...
Sebegitu sulit menampar diri
Merangkul hati dalam kebajikan
Tanpa harus saling menghakimi
Dempo Barat, 05/01/2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI