[caption caption="Persiapan Sebelum Berarung Jeram"][/caption]Beberapa hari kemarin, saya diajak teman-teman untuk berwisata arung jeram atau biasa juga disebut rafting. Sempat ragu, karena arung jeram memang tergolong olahraga ekstrem, yang tidak hanya membutuhkan fisik dan stamina yang prima, melainkan juga skill yang mumpuni. Nyali juga sangat diperlukan dalam berarung jeram. Namun, karena rasa penasaran yang lebih kuat, akhirnya saya berhasil menyingkirkan rasa takut, dan menerima ajakan untuk berwisata arung jeram.
Adalah di Sungai Serayu Kabupaten Banjarnegara, salah satu spot yang menyajikan atraksi wisata arung jeram. Lokasinya bisa ditempuh kurang lebih 4 – 5 jam dari Jogja maupun Semarang. Setidaknya tercatat ada 2 operator wisata arung jeram di Sungai serayu Banjarnegara ini, yaitu Pikas dan Serayu Adventure.
Sebelum memulai petualangan seru di Sungai Serayu, wisatawan akan dikumpulkan di lokasi finish. Di sana wisatawan harus mempersiapkan diri dengan menggunakan peralatan-peralatan untuk berarung jeram. Kesemuanya itu sudah disediakan oleh operator, dari mulai helm, pelampung, dan dayung. Di sini wisatawan juga disarankan untuk melepas semua benda berharganya, seperti kalung, cincin, gelang dll yang dikuatirkan bisa hanyut di sungai karena derasnya arus sungai.
Setelah semuanya siap, kemudian salah seorang guide akan memandu, menjelaskan tata cara berarung jeram dari mulai menggunakan dayung, lalu bagaimana ketika tercebur ke sungai, dan lain sebagainya. Jadi gak harus sudah mahir, pemula pun bisa ikut menikmati keseruan mengarungi jeram-jeram Sungai Serayu.
Jika sudah mengerti semuanya, wisatawan selanjutnya dibawa ke titik start dengan menggunakan mobil ompreng yang telah disediakan. Lokasi start ini ditempuh kurang lebih selama 15 menit.
[caption caption="Berteriaklah dan ekspresikan keceriaanmu"]
Jalur tempuh arung jeram kurang lebih 14 km. Tergantung paket yang dipesan, ada yang 14 km, 16 km, 18 km, dan yang terpanjang 26 km!
[caption caption="yuhuuuu horeee"]
Saya sendiri awalnya takut mencebur ke sungai, dan selalu melakukan defence ketika teman-teman berusaha menceburkan saya, namun akhirnya dalam satu kesempatan saya tercebur juga. Kaget, syok, takut, dan kecemasan-kecemasan lain bercampur aduk, mengingat saya tidak begitu mahir berenang. Namun, setelah saya tenang, akhirnya saya bisa mengapung mengingat saya memakai pelampung. Sempet terbawa arus beberapa meter, akhirnya saya diangkat oleh sang guide.
Di tengah-tengah keseruan mengarungi jeram, operator juga menyediakan titik istirahat. Di sana sudah disediakan minuman kelapa muda langsung dari buahnya, serta hidangan tempe mendoan yang masih hangat. Maknyus lah kalau kata Pak Bonda Winarno, capek-capek dan kedinginan basah air sungai serasa hilang!
[caption caption="Adu ketangkasan berdiri di atas perahu"]