[caption caption="Track jalan kaki menuju Curug Cantel"][/caption]
Curug Cantel, begitu nama ini diberikan kepada sebuah air terjun yang terletak di Pedukuhan Kalipedes, Desa Sigedong Kec. Bumijawa, Kabupaten Tegal ini. Untuk menuju Curug Cantel ini bisa ditempuh melalui jalur Kecamatan Bumijawa. Dari jalur Bumijawa lurus saja terus hingga sampai Pertigaan Talang lalu belok kiri menuju ke arah Jalan Wredameta. Dari situ lurus lagi sampai bertemu pertigaan lagi lalu belok ambil kiri ke arah Desa Batumirah-Sirampog. Sampai Perempatan Mentik, masih lurus saja terus hingga menuju Desa Kalipedes dan bertemu dengan jembatan Kalipedes. Di seberang jembatan Kalipedes ini Anda bisa memarikirkan kendaraan, lalu melanjutkan dengan perjalanan tracking jalan kaki.
Untuk menuju ke curug ini dibutuhkan fisik dan stamina yang prima, karena track jalan kaki yang dilalui tidak bisa dibilang mudah. Jaraknya pun lumayan jauh dan melelahkan. Dari parkiran kendaraan, Anda harus berjalan menyusuri melawan arus sungai kurang lebih sepanjang 400 meter.
Namun jangan khawatir, meskipun melelahkan, tapi perjalanan menyusuri sungai tersebut akan terasa menyenangkan, karena kita akan disuguhi eksotisme pemandangan perbukitan yang ada di kanan dan kiri sungai. Ya, sungai yang dilewati tersebut letaknya diapit diantara 2 bukit.
Akan tetapi jangan sampai terlalu terlena menikmati pemandangan kanan dan kiri, karena jika sedang musim hujan, arus sungai bisa menjadi sangat deras, batuan sekitar pun menjadi licin, jadi diperlukan kehati-hatian ekstra agar momen liburan tidak berakhir celaka.
[caption caption="Curug Cantel Bumijawa"]
Sebenarnya ada 2 jalur tracking untuk menuju Curug Cantel ini. Selain dengan menyusuri melawan arus sungai, Anda juga bisa tracking melewati bukit. Rutenya, setelah pos tiketing, Anda harus menyebrangi sungai, setelah itu naik bukit menuruti jalan setapak sederhana yang sudah dibuat oleh warga sekitar. Ikuti saja terus jalur tersebut, nanti sampai di lokasi curug.
Kebetulan curug ini masih tergolong baru dibuka sebagai tempat wisata. Masih dikelola swadaya oleh masyarakat sekitar. Jadi belum banyak fasilitas yang tersedia dilokasi ini. Baru ada tempat parkir, toilet, dan beberapa warung kopi.
Air terjun atau Curug Cantel ini memiliki ketinggian kurang lebih 60 meter. Ketinggian tersebut membuat percikan air bisa langsung terasa membasahi badan begitu sampai di lokasi ini bahkan dari posisi yang agak jauh dari bibir curug. Dengan ketinggian dan kuatnya arus, sangat tidak disarankan untuk mandi di bawah air terjun langsung, apalagi di musim hujan seperti sekarang ini.
MITOS ASMARA
Ada satu mitos yang dipercaya warga sekitar tentang asal usul nama Curug Cantel tersebut. Kata cantel diambil dari bahasa Jawa ‘Canthel’ yang diartikan ikat atau rangkul. Dari situ terdapat satu mitos, bahwa ketika ada pasangan yang datang kesana lalu mengambil air dari curug untuk cuci muka atau berwudhu, maka pasangan tersebut bisa terikat selama-lamanya.
Bagi Anda yang jomblo atau belum punya pasangan juga tidak perlu resah dan sedih. Cukup mengambil air untuk cuci muka atau berwudhu, tidak lama sepulang dari curug, dipercaya warga sekitar bisa cepat dapat pasangan.
Namun semua itu dikembalikan kepada masing-masing orangnya. Mitos yang dipercaya warga sekitar tersebut akan tetap menjadi mitos kalau orangnya sendiri hanya cuci muka atau berwudhu tanpa diiringi dengan ikhtiar dan doa kepada Tuhan. (Amin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H