Mohon tunggu...
Amin Enyong
Amin Enyong Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pengagum budaya Indonesia\r\nTwitter : @AFamin_\r\nBlog : http://adigunaku.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perayaan Hari Kartini Baru Sebatas Seremonial

21 April 2014   13:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="346" caption="Rumah perias ramai"][/caption]

Hari masih menunjukan pukul setengah 4 pagi ketika saya bangun dari tidur malam yang panjang. Ada sedikit yang berbeda dipagi buta itu. Diluar rumah terdengar keramaian dengan beberapa kali terdengar juga lalu lalang sepeda motor. Ada apa kiranya?

Ketika saya keluar rumah untuk berjamaah sholat subuh di masjid, betapa kagetnya saya melihat keadaan di depan rumah yang sangat ramai. Keramaian itu berpusat dirumah tetangga yang kesehariannya bekerja sebagai salon kecantikan dan tata rias pengantin.

Setelah bertanya-tanya, tenyata penyebab keramaian itu adalah banyaknya siswa-siswa sekolah yang diwajibkan pihak sekolah untuk berbusana daerah dalam memperingati hari kartini. Ya, hari ini bertepatan dengan 21 April yang setiap tahunnya memang diperingati sebagai hari kartini.

Terlihat antusiasme berdandan ala kartini dalam diri siswa-siswa tersebut, tidak hanya anak-anaknya, bahkan sang orang tua juga tidak kalah antusiasnya. Demi bisa berdandan ala kartini mereka rela berbondong-bondong pergi ke perias dipagi buta supaya mendapat antrian awal untuk dirias. Beberapa orang bahkan katanya sudah memboking sejak beberapa hari sebelumnya! Waw! Itupun tidak gratis. Untuk sekali rias, mereka harus merogoh kocek sebesar 60 ribu rupiah.

Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April memang harus diperingati. Hari itu menjadi tonggak perjuangan wanita untuk memperoleh penghidupan yang lebih layak dan lebih setara dengan kaum laki-laki. Namun sayang, perayaan hari kertini di sekolah-sekolah kebanyakan masih pada tataran ceremonial saja. Belum menyentuh aspek substansinya. Seolah dengan berdandan ala kartini saja itu sudah cukup, padahal itu belum. Sekolah juga harus memberikan edukasi kepada para siswanya tentang siapa itu kartini dan kenapa setiap 21 April harus diperingati.

Jadi mari diluruskan, apa makna hari kartini seseungguhnya. Jangan sampai tercetak dibenak para siswa bahwa hari kartini adalah harinya untuk memakai busana daerah ke sekolah. Melainkan harus ditanamkan kepada para siswa bahwa hari kartini adalah hari dimana sebagai penghormatan atas wujud perjuangan kaum perempuan, simbol persamaan gender, dan emansipasi wanita yang dilakukan oleh seorang pahlawan wanita bernama Kartini. Selamat Hari Kartini. (Amin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun