Mohon tunggu...
Amin Enyong
Amin Enyong Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pengagum budaya Indonesia\r\nTwitter : @AFamin_\r\nBlog : http://adigunaku.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tentang Demo Mahasiswa yang Anarkis

19 November 2014   23:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:22 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harga BBM naik! Dan seperti yang sudah-sudah, setiap kenaikan harga BBM selalu diiringi dengan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Entah kenapa, mungkin bagi mahasiswa, demonstrasi adalah satu-satunya cara mahasiswa berkomunkasi dengan peerintah ketika kebijakan pemerintah dirasa tidak sesuai.

Terkhusus untuk kenaikan BBM, mahasiswa menganggapnya sebagai kebijakan yang bakal menyengsarakan rakyat. Dan atas nama kesengsaraan rakyat itu pulalah mereka turun ke jalan melakukan demonstrasi. Namun disetiap aksinya, banyak yang bertanya, sebenarnya rakyat mana yang mereka perjuangkan?

Pertanyaan rakyat mana ini muncul karena aktivitas demo mahasiswa tersebut justru merugikan dan mengganggu rakyat. Memblokir jalan, bakar ban, menutup pom bensin, merusak fasilitas umum dan berbagai tindakan lain dalam berdemo justru membuat simpati rakyat hilang.

Bukti dari tidak simpatinya rakyat terhadap para pendemo salah satunya terlihat di Makasar. Jengkel dengan ulah pendemo, warga akhirnya bentrok dengan pendemo. Pendemo yang katanya memperjuangkan nasib rakyat justru bentrok dengan rakyat. Rakyat mana yang pendemo bela?

Jika dilihat dari contoh bentrok di Makasar, sepertinya argument pendemo membela kepentingan rakyat bisa dipertanyakan. Karena nyatanya rakyat justru membenci para pendemo. Namun jika dilihat dari berbagai aktivitas pendemo yang notabenya seorang mahasiswa, mungkin pertanyaan rakyat mana yang mereka perjuangkan bisa sedikit terjawab.

Sudah bukan rahasia lagi kalau beberapa partai politik ada yang sangat getol melakukan kaderisasi di dunia kampus. Parpol tersebut bahkan sudah bisa masuk birokrasi kampus, karena kebanyakan dari mahasiswa yang sudah dikader bukanlah mahasiswa biasa, melainkan mahasiswa yang punya posisi strategis di kampus, seperti para aktivis di kampus. Dan apapun yang menjadi kebijakan partai, selalu diikuti tanpa mau melihat atau mencari kebenaran dari sumber lain.

Dari situ sedikit terjawab, meskipun sifatnya subjektif. Rakyat mana yang para mahasiswa pendemo perjuangkan. Namun semoga ini semua salah, karena satu sisi saya masih percaya masih banyak mahasiswa yang berjuang berdasarkan hati nurani untuk memperjuangkan kepentingan rakyat luas, bukan sekedar memperjuangkan parpol yang kebetulan saat ini menolak kenaikan BBM. (Amin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun