Mohon tunggu...
Akhmad Fajar
Akhmad Fajar Mohon Tunggu... lainnya -

dari desa, ingin membangun desa :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Munajat Cinta

2 Desember 2011   19:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:54 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

malam telah teramat pekat
namun aku tak kuasa pejamkan mata
maka ijinkan aku main ke 'rumah'Mu
tolong bukakan, aku mengetuk 'pintu'Mu
aku ingin curhat denganMu
wahai Pemilik Langit Malam
aku suka dengan orkestra yang
Engkau sandingkan padaku malam ini
siulan angin, nyanyian jangkrik
serta kaum serangga lain yang berdendang...

aku telah menengadah ke langit
dan Tuhanku bukan bulan sabit gemuk
ataupun bintang gemintang
aku pun tidak menuhankan genderuwo
pocong, atau kuntilanak yang hobi
menakut-nakuti orang munafik
akulah si kerdil miskin papa
pengemis di hadapan 'pintu'Mu
memohon belas kasihan
kepadaMu yang punya cinta tak berbatas...

wahai Pembolak-balik hati
Pengatur rasa cinta dan cemburu
Maha Suci Engkau Pencipta ribuan bidadari
kini galau menyerang jiwaku
semangatku menciut bak sayap kelelawar tertimpa hujan
maka biarlah aku terdiam di depan 'pintu'Mu
karena dalam diamku pun Engkau tau
gemuruh badai rindu melanda sunyi hati
: Teguhkanlah aku dalam mengejar cita cinta
yakinkanlah aku. Engkau selalu menolongku...

Engkau kreator jutaan perempuan cantik
maaf jika permintaanku ini lancang, Gusti
dari sekian perempuan cantik
cerdas dan zuhud
aku sangat berharap minimal
Engkau anugerahkan satu untukku
yang dengannya aku akan semakin mesra
semakin bersahabat dan semakin ingin
dipeluk dan dicumbu olehMu
dalam dekapan 'dada'Mu...
*http://balafajar.blogspot.com/2011/12/munajat-cinta.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun