Mohon tunggu...
AKHMAD FAHRUROZI
AKHMAD FAHRUROZI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain Futsal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penggunaan Metode LQ dan Shift Share dalam Menganalisis Potensi Wilayah: Identifikasi Sektor Pertanian dan Perkebunan di Kabupaten Balangan

31 Oktober 2024   17:30 Diperbarui: 31 Oktober 2024   17:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

      Kabupaten Balangan, yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan. Dengan luas lahan pertanian yang memadai dan iklim tropis yang mendukung, daerah ini memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan sumber daya alamnya guna memperkuat perekonomian lokal. Beberapa komoditas unggulan seperti  tanaman hortikultura menjadi sektor utama di Balangan. Sektor-sektor ini tidak hanya menjadi sumber penghidupan utama bagi sebagian besar masyarakat, tetapi juga berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Balangan. Namun, dalam persaingan di tingkat regional maupun nasional, diperlukan analisis lebih mendalam untuk mengetahui sejauh mana sektor-sektor ini benar-benar mempengaruhi ekonomi lokal.

      Pertumbuhan ekonomi daerah sering kali dipengaruhi oleh sektor-sektor utama yang memiliki keunggulan kompetitif di wilayah tersebut. Dalam hal ini, metode Location Quotient (LQ) dan Shift-Share merupakan alat yang efektif untuk menganalisis potensi suatu wilayah. Metode LQ mengukur spesialisasi suatu sektor dibandingkan dengan wilayah lain, sementara metode Shift-Share membantu mengidentifikasi pertumbuhan yang disebabkan oleh pengaruh nasional maupun kompetisi lokal. Dengan kedua metode ini, pemerintah daerah dapat menentukan sektor-sektor ekonomi yang memiliki peluang untuk dikembangkan lebih jauh dan menjadi penggerak utama pembangunan wilayah.

      Pengembangan sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Balangan sangat penting untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan nasional, terutama terkait ketahanan pangan dan keberlanjutan sumber daya alam. Faktor-faktor eksternal seperti perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, dan persaingan antar daerah juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Balangan menggunakan metode LQ dan Shift-Share, agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat bagi pengambil kebijakan dalam mengembangkan sektor-sektor unggulan yang kompetitif dan memberikan kontribusi maksimal terhadap ekonomi daerah.

  • Rumusan Masalah 
  • Apa hasil analisis Location Quotient (LQ) yang menunjukkan spesialisasi sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Balangan?
  • Bagaimana hasil analisis Shift-Share (SS) yang menggambarkan dinamika pertumbuhan sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Balangan?
  • Apa potensi wilayah di Kabupaten Balangan yang dapat dikategorikan sebagai sektor unggul, andalan, prospektif, dan tertinggal berdasarkan hasil analisis LQ dan Shift-Share?

  • Tujuan Penelitian
  • Penelitian ini bertujuan untuk:
  • Mengetahui Hasil Location Quotient (LQ) di Kota Balangan
  • Mengetahui Hasil Shift Share (SS) di Kota Balangan
  • Mengetahui Hasil Potensi Wilayah (Unggul, Andalan, Prospektif dan Tertinggal) di Kota Balangan

  • BAB II
  •  TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Location Quotient (LQ)

      Location Quotient (LQ) merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat spesialisasi suatu sektor ekonomi di suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah yang lebih besar, seperti provinsi atau negara. Nilai LQ > 1 menunjukkan bahwa sektor tersebut menjadi sektor basis di wilayah tersebut, sementara LQ < 1 menunjukkan bahwa sektor tersebut bukan sektor basis (Hidayah, 2022).

2.2 Shift-Share

       Metode Shift-Share digunakan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi wilayah dengan membandingkan pertumbuhan sektor tertentu di suatu wilayah dengan pertumbuhan sektor yang sama di wilayah lain. Analisis ini membantu mengidentifikasi komponen pertumbuhan wilayah yang disebabkan oleh faktor nasional, industrial, atau kompetitif (Amelia & Rahman, 2023).

2.3 Potensi Wilayah di Kabupaten Balangan

Potensi wilayah Kabupaten Balangan dapat dikategorikan ke dalam empat kelompok:

  1. Sektor Unggul: Sektor-sektor yang memiliki komoditas yang menunjukkan pertumbuhan yang positif.
  2. Sektor Andalan: Sektor-sektor yang mendukung komoditas dan memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut.
  3. Sektor Prospektif: Sektor-sektor yang baru berkembang tetapi memiliki potensi pertumbuhan yang baik.
  4. Sektor Tertinggal: Sektor-sektor yang mengalami kesulitan dan perlu perhatian lebih dalam pengembangannya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun