Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tradisi Hari Raya Ketupat, Sarana Mempererat Tali Persaudaraan

15 April 2024   09:53 Diperbarui: 15 April 2024   09:57 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi hari raya ketupat, sudah menjadi bagian dan tradisi bagi masyarakat Islam, lebih khusus lagi bagi masyarakat Jawa. 

Hari raya Ketupat, tahun 2024 ini, jatuh pada 17 April, yakni seminggu setelah hari raya idul Fitri 1445 Hijriyah. 

Kebiasaan yang dilaksanakan oleh masyarakat muslim dan bagi masyarakat Jawa ini, pada dasarnya sebagai bentuk mensyukuri akan nikmat yang diberikan oleh Tuhan yang maha Kuasa. 

Jika menilik pada sejarah hari raya ketupat, atau di sebut pula dengan  kupatan ini, sejatinya sudah di kenalkan sejak zaman wali Songo. 

Kupatan ini di kenalkan oleh salah satu wali Songo, yakni Sunan Kalijaga, sebagai sarana berkumpul, selametan, dalam rangka mensyukuri Nikmat Tuhan. 

Momen hari raya ketupat ini merupakan tradisi yang saling turun temurun, sehingga tradisi baik tersebut harus tetap dilestarikan. 

Di kutipa dari laman NU online, bahwa hari raya ketupat atau di sebut pula dengan kupatan Memiliki Nilai-nilai FilosofisFilosofis. 

Filosofi ketupat Kata "ketupat" atau "kupat" berasal dari kata bahasa Jawa "ngaku lepat" yang berarti "mengakui kesalahan". Sehingga dengan ketupat sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat bersama.

Apa saja hikmah yang bisa di ambil dan di pelajari dari hari raya ketupat atau kupatan tersebut? 

Pertama : sebagai warisan kebaikan yang ditinggalkan oleh para wali, yakni Sunan Kalijaga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun