"Menjelang dilaksanakannya pemilihan umum yang akan di selenggarakan pada Rabu (14/02/24) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember dengan segenap steakholder melalukan tanda tangan terselenggaranya pemilu damai, sejuk dan terbangun rasa persatuan dan kesatuan"
Kirab pemilihan Umum yang dilaksanakan pada Sabtu (23/09/23) terselenggara dengan meriah dan sukses memberitahukan kepada masyarakat Jember akan pentingnya Sosialisasi dan deklarasi Damai.
Acara Kirab Pemilu dan sosialisasi yang dilaksanakan di Ruang Taman Hijau (RTH) kecamatan Arjasa kabupaten Jember di hadiri oleh Badan Pengawas Pemilu, Bupati Jember beserta para kepala Dinas, serta para tamu undangan yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bondowoso.
Disamping dihadiri para steakholder seperti yang penulis sampaikan diatas, Kirab Pemilu memberitahukan kepada masyarakat sebagai Sarana Integrasi Bangsa, sehingga dengan kegiatan tersebut memberikan dampak antusiasme masyarakat untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu yang akan datang.
Dihadiri pula oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dari 31 kecamatan dan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Sekabupaten Jember yang terdiri dari ketua PPS di 250 desa atau kelurahan.
Kirab pemilu dan sosialisasi tersebut juga dimeriahkan dengan music Patrol, tari lambado, Reog Ponorogo dan beberapa seni kebudayaan Pandalungan.
Kirab Pemilu oleh KPU Jember berjalan dengan meriah, aman dan damai, inilah yang kemudian menjadi harapan bahwa pemilihan umum kabupaten Jember menjadi sarana menentukan kualitas calon pemimpin yang akan berkontestasi pada pemilu yang akan datang.
Pada acara kirab pemilu tersebut juga di hadiri oleh para ketua partai politik yang ikut serta menandatangani deklarasi damai.
Dari 18 partai politik peserta pemilu semuanya melakukan tanda tangan ikut serta mendukung akan program pemilu yang sejuk dan damai, dimana situasi antar pendukung saat ini sudah mulai kian memanas.
Kirab pemilu KPU Jember dengan Konsep budaya Lokal Pandalungan menjadi salah satu Ciri Khas
Masyarakat Jember terdiri dari masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lain.
Kabupaten Jember yang terdiri dari 31 kecamatan dan 248 desa atau kelurahan dengan jumlah penduduk kurang lebihnya berkisar di angka Satu juta sembilan ratus ribuan, memang di huni dari masyarakat yang Latar belakang kesukuannya berbeda.
Masyarakat Jember di huni oleh Suku Madura, Jawa, Osing, Masyarakat Arab, Bugis, Medan dan masih banyak suku lainnya, sehingga masyarakat Jember di sebut pula dengan masyarakat Pandalungan.
Dari beragam suku yang ada di kabupaten Jember, masing-masing kelompok masyarakat yang secara umum adalah masyarakat petani, dan buruh, tentu memiliki beragam perspektif tentang pemilu, sehingga para penyelenggara pemilu harus lebih giat lagi untuk melakukan sosialisasi agar tingkat kehadiran masyarakat untuk memberikan hak suaranya lebih maksimal lagi.
Ngak Nyoblos yo Ndak Keren
Menjadi sebuah harapan bagi penyelenggara pemilu agar masyarakat jangan sampai Golput, sebab momentum pemilihan umum sebagai sarana untuk menentukan wakil masyarakat.
Pemilu yang akan dilaksanakan pada Rabu 14 Februari 2024, akan di ikuti oleh Pemilihan DPRD Kabupaten atau Kota, DPRD tingkat Propinsi, DPR RI, DPD RI, dan Pilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Oleh karenanya jika kita tidak memberikan hak suaranya, maka tentu akan merugi, sebab satu suara amatlah berharga untuk menentukan nasib bangsa ke depan.
Momen Kirab Pemilu dan deklarasi damai oleh KPU Jember bersama PPK dan PPS seluruh kabupaten Jember disamping memberikan hiburan yang atraktif juga memberitahukan kepada masyarakat bahwa pemilihan umum akan segera dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI