Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Demokrat Pasca Hengkang dari Koalisi Perubahan

14 September 2023   21:48 Diperbarui: 14 September 2023   21:50 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Nahkoda Partai Demokrat, Sumber: twitter @agusyudhoyono

Diakui atau pun tidak Partai berlambang Mercy itu pernah mencapai puncak kejayaan selama dua periode di masa era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden.

Putra Sulung SBY yang akrab di sapa AHY, melanjutkan perjuangan menjadi Nahkoda Partai Demokrat.

Kini gaung AHY dan partainya kian meredup, tak ada sensasi lagi untuk dimainkan.

Hengkangnya partai Demokrat dari koalisi Perubahan tidak lagi membuat partai besutan SBY itu menemukan titik arah tujuan untuk berlabuh.

Bak di tekan bumi, senyap dan tidak ada kabar pemberitaan lagi yang memperbincangkan sang nahkoda partai Demokrat.

Sementara itu proses pendaftaran Bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden rencananya akan lebih di percepat, dan Demokrat harus terus mengayuh layarnya untuk segera sampai pada dermaga tujuan.

Demokrat apakah akan berlabuh ke Ganjar Pranowo atau Ke Prabowo Subianto ?

Pasca Demokrat hengkang dari koalisi perubahan untuk persatuan, partai berlambang Mercy itu seperti kehilangan Momentum.

Jika tidak segera mengambil sikap dukungan, maka perahu besar yang di nahkodai AHY itu sangat mungkin akan tersapu ombak besar yang menyebabkan tenggelam dalam perhelatan pemilu yang akan datang.

Ambiguitas partai berlambang Mercy membuat langkah politiknya seperti kehilangan arah.

Tujuan yang hendak di capai tidak berbanding lurus dengan kenyataan yang sedang di hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun