Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fenomena Razia Cukur Rambut, Mendidik sekaligus Menindak untuk Memberikan Efek Jera

9 September 2023   06:02 Diperbarui: 9 September 2023   09:20 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Razia Cukur rambut bagi anak didik kerap dilakukan oleh guru, mengingat siswa/siswi yang bandel, Sumber: kemenag.go.id

"Memotong rambut anak didik, terutama bagi para siswa yang rambutnya sudah mulai memanjang dan melewati batas itu, adalah salah satu cara pendidik untuk memberikan efek jera, sehingga Razia itu pun kerap dilakukan"

Ini adalah fakta yang kerap kita lihat, bahwa anak didik terutama yang sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas atau SMA kerap mendapatkan Razia Cukur Rambut oleh gurunya.

Razia Cukur rambut dilakukan, tentu karena peringatan yang sudah diulang-ulang itu tidak didengarkan oleh Siswanya, sehingga wajar jika para pendidik tersebut melakukan Razia Cukur rambut tanpa sepengetahuan siswanya.

Masing-masing instansi pendidikan memiliki cara tersendiri untuk mendidik dan menindak siswanya yang hendak melampaui batas, sehingga fenomena Razia Cukur rambut tersebut cukup menjadi viral.

Hanya saja pastinya ada sebagian wali siswa yang tidak terima dengan cara guru menindak siswanya dengan cara mencukur rambutnya yang sudah melampaui batas.

Pada prinsipnya tidak ada aturan yang mengikat terkait dengan cukur rambut ini, akan tetapi hal tersebut sangat erat kaitannya dengan adat dan budaya ketimuran, di mana laki-laki dan perempuan harus ada pembeda, yakni rambut pendek dan panjang.

Artinya fenomena razia Cukur rambut lebih banyak di sematkan pada siswa saja yang kemungkinan besar peringatan pertama, kedua, dan ketiga itu tidak lagi direspon, sehingga wajar jika guru menindak siswa yang sudah tidak mempan dengan peringatan.

Razia Cukur Rambut, tindakan ringan, sedang dan berat 

Razia Cukur rambut di masing-masing instansi pendidikan, tentu sudah terklasifikasikan ke dalam tiga kelompok bagian.

Ada tindakan ringan, sedang dan berat. Tindakan yang berat inilah yang kemudian guru yang bertugas menindak siswanya melakukan pengukuran rambut di sekolah dan disaksikan oleh para siswa lainnya.

Pada aspek tindakan yang klasifikasinya tergolong berat, razia Cukur rambut menjadi tindakan yang final sebab siswa yang menjadi target sudah berulang-ulang mendapatkan peringatan.

Tentu saja tindakan tersebut diharapkan memberikan efek jera pada siswa, sekaligus memberikan didikan agar hal yang demikian tidak terulang lagi.

Fenomena razia Cukur rambut ini, tampaknya sudah mulai lazim terjadi di sekolah-sekolah, di mana siswanya yang sudah tidak mengindahkan peringatan, tentunya harus ditindak untuk memberikan efek jera.

Ketika hal tersebut terjadi, para wali siswa juga harus memahami bahwa putranya atau putrinya sedang dididik untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dikemudian hari.

Fenomena Razia Cukur Rambut dan Tidak Terimanya Wali Siswa bisa membuat masalah tersendiri 

Fenomena Razia Cukur Rambut yang dianggap sudah ada dibatas yang tak lazim, merupakan tindakan yang hendak mendidik siswa ataupun siswi di masing-masing instansi sekolah.

Hal tersebut dilakukan tidak lain dalam rangka memberikan efek jera pada siswa yang tertindas, dan juga memberikan pelajaran bagi siswa yang masih belum terkenal razia cukur rambut.

Jika razia rambut yang dilakukan pada siswa yang menjadi target, dan tanpa ada kordinasi terlebih dahulu kepada wali siswa, tentu akan menjadi alasan tersendiri, sebab wali siswa bisa komplain terhadap tindakan guru yang bersangkutan.

Karena sangat mungkin wali siswa akan melakukan komplain bagi guru yang melakukan razia Cukur rambut terhadap siswanya yang akan dikomplain, apalagi cukur rambut yang membuat situasi dan kondisi rambut siswa semakin jauh dari kepantasan.

Inilah fenomena razia cukur rambut bagi siswa, yang keinginan gurunya jauh dari realitas yang sebenarnya.

Berharap dengan adanya razia cukur rambut, bisa memberikan efek jera dan memberi nilai-nilai kepantasan justru berbuah sebaliknya, pastinya akan menjadi masalah tersendiri.

Oleh karena itu fenomena razia cukur rambut harus terkoordinasikan dengan baik, sehingga hal tersebut tidak menjadi problem yang berkepanjangan antara instansi sekolah dengan para wali siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun